GridHEALTH.id - Aturan wajib melakukan tes RT PCR (Reserve Transcription Polymerse Chain Reaction) sebagai syarat melakukan perjalanan jarak jauh masih menjadi polemik di Indonesia.
Salah satu hal yang paling menjadi sorotan masyarakat adalah harga tes RT-PCR yang dinilai masih tinggi meski telah diturunkan.
Diketahui batas tarif tertinggi untuk pemeriksaan RT PCR di Pulau Jawa dan Bali saat ini sebesar Rp 275.000.
Sedangkan batas tarif tertinggi untuk pemeriksaan RT PCR di luar Pulau Jawa dan Bali sebesar Rp 300.000.
Penetapan terbaru harga tes RT PCR ini tertuang dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan nomor HK.02.02/1/3843/2021 tentang Batas Tarif Tertinggi Pemeriksaan RT-PCR.
Padahal sebelumnya, harga tes RT PCR mencapai Rp 495 ribu untuk Jawa-Bali. Sedangkan di luar Jawa-Bali, tes RT PCR mencapai Rp 500.000
Penurunan tes RT PCR ini rupanya juga menjadi pertanyaan bagi sebagian besar masyarakat.
Kenapa yang tadinya tes RT PCR bisa jutaan rupiah, bisa diubah menjadi ratusan ribu. Lantas kenapa harga tes RT PCR kerap berubah-ubah?
Baca Juga: Klik di Sini Cek Harga Terbaru Tes RT PCR di Laboratorium dan Rumah Sakit, Berikut Syaratnya
Menanggapi pertanyaan tersebut, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi pun memberikan penjelasannya.
"Memang kita tahu bahwa harga RT PCR itu ada beberapa komponen dalam perhitungan harga pemeriksaan tertinggi arti RT PCR tadi," ungkapnya seperti dilansir dari Tribunnews (1/11/2021).
Pertama adalah kompnen reagen itu sendiri. Kedua, bahan habis pakai seperti APD, sarung tangan, tabung dan sebagainya. Ketiga, ada komponen biaya operasional dan biaya administrasi lainnya.
Selain itu pembelian mesin RT PCR yang digunakan masuk dalam perhitungan.
Di awal pandemi, harga reagen masih sangat tinggi, karena penyedia masih sangat sedikit.
"Mungkin di bawah 20 penyedia reagen. Saat ini sudah hampir 200 reagen. Bahkan sudah ada terdaftar produk dalam negeri," katanya lagi.
Kemudian kalau dilihat saat ini, komponen bahan habis pakai seperti sarung tangan, kemudian APD, juga jauh lebih terjangkau.
Hal ini didukung pula penyedia komponen yang diproduksi dalam negeri.
"Jadi semakin banyaknya pilihan reagen, harga reagen semakin menurun. Kemudian suplainya juga banyak. Pemerintah terus melakukan evaluasi dan penyesuaian batas tertinggi pemeriksaan PCR," pungkasnya.
Baca Juga: 2 Alasan Harga Test PCR Turun, Awas Jangan Ada Lagi Harga Paket, Harus Keluar Dalam 1X24 Jam
Sementara itu, diketahui tes RT PCR adalah tes yang paling efektif untuk mendeteksi virus Covid-19 saat ini.
Menurut Mayo Clinic (3/8/2021), tes RT PCR dilakukan dengan mengumpulkan sampel cairan dengan memasukkan usap hidung panjang (swab nasofaring) ke dalam lubang hidung dan mengambil cairan dari bagian belakang hidung.
Atau dengan menggunakan usap hidung yang lebih pendek (swab mid-turbinate) untuk mendapatkan sampel.
Dalam praktiknya, usap panjang dimasukkan ke bagian belakang tenggorokan (swab orofaringeal), atau mungkin meludah ke dalam tabung untuk menghasilkan sampel air liur.
Hasil mungkin tersedia dalam hitungan menit jika dianalisis di tempat atau beberapa hari atau lebih lama di lokasi dengan penundaan pemrosesan pengujian, jika dikirim ke lab luar.
Tes RT PCR sangat akurat bila dilakukan dengan benar oleh profesional perawatan kesehatan.(*)
Source | : | Tribunnews,Mayoclinic.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar