Menanggapi pertanyaan tersebut, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi pun memberikan penjelasannya.
"Memang kita tahu bahwa harga RT PCR itu ada beberapa komponen dalam perhitungan harga pemeriksaan tertinggi arti RT PCR tadi," ungkapnya seperti dilansir dari Tribunnews (1/11/2021).
Pertama adalah kompnen reagen itu sendiri. Kedua, bahan habis pakai seperti APD, sarung tangan, tabung dan sebagainya. Ketiga, ada komponen biaya operasional dan biaya administrasi lainnya.
Selain itu pembelian mesin RT PCR yang digunakan masuk dalam perhitungan.
Di awal pandemi, harga reagen masih sangat tinggi, karena penyedia masih sangat sedikit.
"Mungkin di bawah 20 penyedia reagen. Saat ini sudah hampir 200 reagen. Bahkan sudah ada terdaftar produk dalam negeri," katanya lagi.
Kemudian kalau dilihat saat ini, komponen bahan habis pakai seperti sarung tangan, kemudian APD, juga jauh lebih terjangkau.
Hal ini didukung pula penyedia komponen yang diproduksi dalam negeri.
"Jadi semakin banyaknya pilihan reagen, harga reagen semakin menurun. Kemudian suplainya juga banyak. Pemerintah terus melakukan evaluasi dan penyesuaian batas tertinggi pemeriksaan PCR," pungkasnya.
Baca Juga: 2 Alasan Harga Test PCR Turun, Awas Jangan Ada Lagi Harga Paket, Harus Keluar Dalam 1X24 Jam
Source | : | Tribunnews,Mayoclinic.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar