GridHEALTH.id - Kabar mengejutkan datang dari China. Dimana pemerintahnya memerintahkan warganya untuk menyiapkan stok persediaan kebutuhan sehari-hari.
Hal itu diinstruksikan pemerintah China karena wabah Covid-19 kembali naik.
Baca Juga: Januari Ujian Pandemi Covid-19 Indonesia, Bisa Terjadi Gelombang 3, Jika Tetap Landai Masuk Endemi
Disamping itu, kini negara tirai bambu tersebut tengah dilanda hujan lebat yang luar biasa. Karenanya terjadi lonjakan harga sayuran dan kekhawatiran mengenai kekurangan pasokan makanan.
Kondisi tersebut diperparah dengan memburuknya kondisi antara China dan Taiwan.
Walhasil banyak masyarakat yang melakukan penimbunan logistik.
Media lokal juga baru-baru ini menerbitkan daftar barang yang direkomendasikan untuk disimpan di rumah termasuk biskuit dan mi instan, vitamin, radio, dan senter.
"Begitu berita ini keluar, semua orang tua di dekat saya menjadi gila karena panik membeli di supermarket," tulis seorang pengguna di Weibo yang mirip Twitter di China.
Baca Juga: Fakta Obat herbal Untuk Mengobati Penyakit Autoimun Kulit, Semisal Psoriasis
Mengenai kondisi China, surat kabar Partai Komunis China, The Economic Daily, menghimbau netizen agar tidak memiliki "imajinasi yang terlalu aktif".
Sedangkan, media People's Daily mengatakan, kementerian mengeluarkan pemberitahuan seperti itu setiap tahun, tetapi telah mengeluarkan instruksinya awal tahun ini karena bencana alam, lonjakan harga sayuran dan peningkatan kasus COVID-19 baru-baru ini.
Pernyataan kementerian pada Senin malam mendesak pemerintah setempat untuk melakukan pekerjaan dengan baik dalam memastikan pasokan dan harga yang stabil, dan untuk memberikan peringatan dini dari setiap masalah pasokan.
Baca Juga: Haji Bolot Nge-Yoga di Usia 79 Tahun, Ini Manfaaatnya Bagi Lansia
Pemerintah China biasa melakukan upaya eksra meningkatkan pasokan sayuran segar dan daging babi sebelum Tahun Baru Imlek yang jatuh pada awal Februari tahun 2022 besok.
Tetapi tahun ini, upaya itu menjadi lebih mendesak setelah cuaca ekstrem pada awal Oktober menghancurkan tanaman di Shandong - wilayah penghasil sayuran terbesar di negara itu - dan ketika wabah kasus COVID-19 yang membentang dari barat laut ke timur laut negara itu mengancam akan mengganggu pasokan makanan.
Baca Juga: Tips Berbelanja dan Membuat Makanan Untuk Penyandang Diabetes
Pandemi telah membawa peningkatan fokus pada ketahanan pangan, di mana pemerintah China menyusun undang-undang ketahanan pangan dan menguraikan upaya baru untuk mengekang limbah makanan.
Kementerian perdagangan mengatakan pemerintah setempat harus membeli sayuran yang dapat disimpan dengan baik sebelumnya dan juga memperkuat jaringan pengiriman darurat.
China juga berencana untuk melepaskan cadangan sayuran "pada waktu yang tepat" untuk melawan kenaikan harga, menurut laporan TV pemerintah pada Senin malam.(*)
Baca Juga: Jangan Disepelekan, Ini Penyebab Nyeri Punggung yang Perlu Diwaspadai
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar