Kelompok pertama mendapat perawatan dengan kerokan. Sementara itu, kelompok lainnya diobati dengan koyo.
Setelah satu minggu, para peneliti mencatat hasil perawatan masing-masing kelompok.
Hasilnya, kelompok pertama melaporkan lebih sedikit rasa sakit dibandingkan dengan kelompok kedua.
• Meringankan sakit kepala migrain
Sakit kepala sebelah atau migrain juga dipercaya bisa diredakan dengan kerokan.
Kesimpulan tersebut diambil dari sebuah penelitian yang dilakukan pada seorang lansia yang menderita migrain.
Baca Juga: Penting Menjadi Ibu yang Bahagia Karena Menjadi Kunci Anak Sehat
Setelah dikerok secara teratur selama 14 hari, lansia tersebut merasa bahwa migrainnya berkurang.
Namun, jumlah responden di penelitian ini terlalu sedikit, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk bisa memastikan konsistensi hasil tersebut.
• Meredakan gejala perimenopause
Terapi yang satu ini juga dianggap dapat meredakan gejala perimenopause seperti banyak berkeringat, insomnia, dan sakit kepala.
Perlu diingat, masih banyak penelitian yang perlu dilakukan untuk memastikan manfaat kerokan bagi kesehatan.
Metode kerokan bukanlah perawatan utama dari kondisi-kondisi di atas.
Oleh karena itu, berkonsultasilah dengan dokter apabila Anda merasakan gejala maupun sudah pernah didiagnosis menderita penyakit-penyakit di atas.
Baca Juga: Hindari Buah Kering dan Jus Bila Menyandang Diabetes, Ini Alasannya
Source | : | Kompas.com-kerokan,Ramsaysimedarby.co.id-kerokan,TribunKesehatan-kerokan |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar