GridHEALTH.id - Selulitis adalah infeksi kulit bakteri umum yang menyebabkan kemerahan, pembengkakan, dan nyeri di area kulit yang terinfeksi.
Jika tidak diobati, dapat menyebar dan menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Perawatan luka dan kebersihan yang baik penting untuk mencegah selulitis.
Berbagai jenis bakteri dapat menyebabkan selulitis, yang merupakan infeksi pada lapisan kulit yang lebih dalam. Penyebab paling umum seluliti adalah bakteri grup A Streptococcus atau grup A strep.
Para ahli tidak tahu bagaimana bakteri masuk ke dalam tubuh bagi banyak orang yang mendapatkan selulitis.
Terkadang bakteri masuk ke dalam tubuh melalui lubang di kulit, seperti luka atau luka operasi. Umumnya orang tidak dapat tertular selulitis dari orang lain.
Secara umum, selulitis muncul sebagai area kulit yang merah, bengkak, dan nyeri yang terasa hangat dan lembut saat disentuh.
Baca Juga: Mengobati Penyakit Infeksi Cacar, Seringkali Diperlukan Isolasi di Rumah Sakit
Baca Juga: Penting Menjadi Ibu yang Bahagia Karena Menjadi Kunci Anak Sehat
Kulit mungkin terlihat diadu, seperti kulit jeruk, atau lepuh mungkin muncul pada kulit yang terkena. Beberapa orang mungkin juga mengalami demam dan kedinginan.
Selulitis dapat muncul di mana saja di tubuh, tetapi paling sering terjadi pada kaki dan tungkai.
Segera cari pertolongan medis jika area merah pada kulit menyebar dengan cepat atau penderita mengalami demam atau kedinginan.
Siapa pun bisa terkena selulitis, tetapi beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terkena infeksi ini. Dikutip dari CDC, bBerikut ini adalah faktor risiko karena memungkinkan bakteri masuk melalui kulit:
- Cedera yang menyebabkan robekan pada kulit (seperti luka sayat, bisul, gigitan, luka tusuk, tato, tindik)
- Kondisi kulit kronis (seperti kaki atlet dan eksim)
- Cacar air dan herpes zoster
- Penggunaan narkoba suntikan
Faktor lain yang meningkatkan risiko seseorang untuk selulitis meliputi:
- Kelebihan berat badan
Baca Juga: Hindari Buah Kering dan Jus Bila Menyandang Diabetes, Ini Alasannya
Baca Juga: Kanker Prostat Seperti Dialami Mantan Presiden SBY, Siapa Saja yang Berisiko?
- Memiliki anggota badan (kaki, tungkai, tangan, dan lengan) tetap bengkak (edema kronis), termasuk pembengkakan karena masalah pada sistem limfatik sehingga tidak mengalir sebagaimana mestinya (limfedema).
Sistem limfatik adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh yang membantu memindahkan cairan yang mengandung sel-sel penangkal infeksi ke seluruh tubuh
- Memiliki vena yang sehat dikeluarkan dari kaki dan dihubungkan ke arteri koroner untuk meningkatkan aliran darah ke jantung (cangkok bypass arteri koroner)
Selulitis diobati dengan antibiotik. Sebagian besar infeksi selulitis dapat diobati dengan antibiotik yang diminum (antibiotik oral).
Infeksi yang lebih serius mungkin perlu dirawat di rumah sakit dengan antibiotik intravena (IV), yang diberikan langsung ke pembuluh darah.
Jika infeksi ada di lengan atau kaki, maka menjaga anggota tubuh tetap tinggi dapat membantu mengurangi pembengkakan dan mempercepat pemulihan.
Orang yang mengalami infeksi selulitis multipel di bawah lutut harus diperiksa untuk infeksi jamur (kaki atlet). Infeksi ini harus diobati karena dapat menyebabkan kerusakan pada kulit yang dapat menyebabkan selulitis.
Baca Juga: Risiko Stroke Meningkat Bila Pengobatan Hipertensi Tidak Tepat, Studi
Baca Juga: Berapa Banyak Karbohidrat yang Kita Butuhkan Setiap Hari? Begini Cara Menghitungnya
Orang dengan diabetes harus memeriksa kaki mereka setiap hari, mencari luka atau tanda-tanda infeksi. (*)
Source | : | Center for Disease Control and Prevention |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar