GridHEALTH.id - Kanker serviks atau yang juga biasa disebut dengan kanker leher rahim, adalah penyakit yang ditakuti oleh wanita.
Berdasarkan data GLOBOCAN pada 2018, tercatat terdapat sekitar 32.469 kasus kanker serviks dan angka kematiannya mencapai 18.279.
Baca Juga: Pelayanan Kanker di Indonesia Masih Tertinggal, Banyak Pasien Pilih Pengobatan ke Luar Negeri
Melansir laman p2p.kemkes.go.id, Jumat (04/11/2021), kanker serviks merupakan salah satu dari dua jenis kanker yang kasusnya paling banyak di Indonesia.
Apa yang menjadi penyebab utama seorang perempuan mengalami kanker serviks?
Kepada GridHEALTH dalam liputan khusus, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Konsultan Onkologi, Dr dr Chamim, Sp.OG (K) Onk dari Brawijaya Healthcare Group menjebarkan mengenai penyebab dari kanker serviks.
Penyebab terjadinya kanker serviks pada wanita menurutnya, adalah Human papillomavirus atau yang dikenal dengan virus HPV.
Baca Juga: Banyak Wanita Indonesia Terkena Kanker Payudara, Menkes: Cegah Dengan Sadari
“Kanker serviks ini adalah salah satu kanker pada wanita yang disebabkan oleh HPV atau Human papillomavirus,” kata dokter Chamim, Kamis (04/11/2021).
Dia juga menjelaskan mengenai bagaimana virus HPV itu bisa sampai ke serviks dan menyebabkan penyakit.
“Nah itulah kemudian diteliti dan diketahui, ternyata kanker ini (kanker serviks) atau virus ini (HPV), paling banyak disebabkan atau ditularkan melalui hubungan seksual,” ujarnya.
Dokter Chamim menjelaskan, bahwa saat seorang perempuan yang sudah aktif melakukan hubungan seksual, maka terdapat bagian mukosa yang terkelupas.
Mukosa adalah lapisan kulit dalam, yang memiliki keterlibatan dalam proses absorpsi dan sekresi. Jika terluka, maka virus atau bakteri bisa lebih mudah masuk dan menyebabkan infeksi.
“Karena ada hubungan seksual, maka ada bagian yang berkelupas di permukaan mukosa. Sehingga virus itu masuk dan karena serviks itu fungsinya sebagai pertahanan, maka di situ lah masuk virus yang kita sebut Human papillomavirus,” jelas dokter Chamim.
Ia menjelaskan, bahwa terdapat zona peralihan pada bentuk epitel mukosa di vagina yang menjadi silindris.
Epitel merupakan lapisan yang berada di permukaan jaringan, yang berfungsi melapisi permukaan tubuh.
“(Saat) peralihan itulah menjadi pintu masuk virus dan zona peralihan atau zona transformasi, adalah kondisi yang relatif rawan terhadap invasi atau serangan dari (virus) Human papillomavirus,” pungkas dokter Chamim.
Baca Juga: Cegah Kanker Prostat, Pria Dianjurkan Konsumsi Makanan dan Minuman Ini
Source | : | p2p.kemkes.go.id |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar