Sedihnya, berdasarkan data dari WHO, selama 15 tahun terakhir, penggunaan antibiotik meningkat sampai 91% secara global dan di negara berkembang sendiri meningkat hingga
165%.
Peningkatan tajam ini membuat AMR masuk ke dalam 10 ancaman kesehatan global paling
berbahaya di dunia dan perlu ditangani dengan baik.
Dr. Stuart Levy,presiden Alliance for the Prudent Use of Antibiotiks, menyatakan “antibiotics are uniquely societal drugs because individual use effects others in the community and environment”.
Antibiotik yang kita gunakan secara pribadi ternyata memengaruhi komunitas dan lingkungan.
Bayangkan kalau kita menggunakan antibiotik secara pribadi dan tidak tepat ternyata efeknya tidak hanya kepada diri kita tetapi juga kepada masyarakat dan lingkungan hidup kita.
Baca Juga: Banyak Pikiran Bikin Badan Nyeri, Bubble Warp Bisa Membantu Mengatasi
Sebagai ilustrasi, bila kita menggunakan antibiotik secara serampangan maka kita bisa menciptakan bakteri yang kebal terhadap antibiotik, dan ternyata bakteri tersebut bisa kita pindahkan ke orang lain atau kita pindahkan ke lingkungan sekitar kita.
Asal tahu saja, ketika seseorang mengonsumsi antibiotik, tidak semua bakteri penyebab penyakit akan mati. Beberapa selamat dan akan mengalami mutasi.
Bakteri yang lolos tersebut, dari pengobatan dan tidak mati, bisa berkembang biak dengan cara memecah dirinya.
Sel bakteri akan membelah setiap 20 menit. Sehingga, dalam delapan jam, ada 16 juta sel bakteri membawa gen yang resisten.
Hal ini jelas berbahaya apabila seseorang mengalami penyakit akibat bakteri yang resisten.
Baca Juga: Ruam Jadi Gejala Awal dan Komplikasi Diabetes, Begini Macam-macam Bentuknya
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar