Tim dari PGA ini berfungsi untuk membantu pelayanan kesehatan di rumah sakit dalam
menerapkan penggunaan antimikroba secara bijak dan mendampingi Dokter Penanggung Jawab
Pelayanan (DPJP) dalam menetapkan diagnosis penyakit infeksi, memilih jenis antimikroba, dosis,
rute, saat dan lama pemberian.
Sedangkan tugas dari DPJP adalah menegakkan diagnosis infeksi bakteri, memberikan antimikroba sesuai dengan panduan pelayanan klinik, dan bekerja sama dengan Tim PGA KSM dan Tim PGA KPRA-RS.
Menurut data dari pengeluaran unit farmasi pada 2019, penggunaan meropenem satu gram di RSDS, Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo, pada bulan November 2019 mulai mengalami penurunan setelah diluncurkannya PGA pada bulan Oktober 2019.
Baca Juga: Jangan Sampai Salah, Kanker Serviks Bukan Penyakit Keturunan
Selain itu, bakteri resistan terhadap karbapenem yang sebelumnya berada di angka 17.19% pada bulan Oktober 2019, turun menjadi 10.94% pada bulan November dan 3.13% pada bulan Desember.
Hal itu dipaparkan oleh Dr. dr. Harry Parathon, Sp.OG(K), Ketua Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPRA) RI Periode 2014-2021, pada Webinar dalam rangka peringatan World Antibiotic Awareness Week 2021 dengan tajuk: #TUNTASBERITUNTASPAKAI: Kebijakan Peresepan dan Praktik Penjualan dan Konsumsi Antibiotik di Indonesia (5/11/2021) yang diikuti oleh GridHEALTH.id.(*)
Baca Juga: Keputihan Abnormal, Gejala Kanker Serviks yang Sering Tidak Disadari
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar