GridHEALTH.id - Sama seperti jenis vaksin lainnya, vaksin Covid-19 jug diketahui memiliki efek samping bagi penerimanya.
Menurut penjelasan artikel "Possible Side Effects After Getting a Covid-19 Vaccine" di laman cdc.gov (16/3/2021), efek samping vaksin Covid-19 dapat memengaruhi kemampuan kita untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Efek samping vaksin Covid-19 bisa terjadi pada area tubuh yang disuntikan maupun seluruh tubuh.
Adapun efek samping yang terjadi pada area tubuh yang disuntikan seperti terasa sakit, kemerahan, dan pembengkakan.
Sedangkan efek samping yang bisa dirasakan pada seluruh tubuh seperti kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, panas dingin, demam dan mual.
Efek samping vaksin Covid-19 ini merupakan gejala medis yang biasanya bersifat sementara.
Namun mungkin juga cukup memakan waktu, tergantung reaksi orang yang disuntik vaksin.
Melihat penjelasan tersebut muncul pertanyaan, kenapa efek samping vaksin Covid-19 pada setiap orang bisa berbeda-beda?
Baca Juga: Suntikan Penguat Covid-19, Apakah Kandungannya Sama dengan Vaksin Awal?
Menanggapi pertanyaan tersebut, Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI), Profesor Hindra Irawan Satari memberikan penjelasannya.
Menurutnya hal ini dikarenakan respons tubuh seseorang yang memang berbeda-beda pada vaksin yang disuntikan.
"Respons tubuh seseorang terhadap masuknya vaksin selalu berbeda," kata Profesor Hindra dilansir dari Kompas.com (7/11/2021).
Oleh karena itu, kata dia, wajar jika efek yang ditunjukkan setiap orang berbeda-beda.
Meski respons yang muncul beragam, Hindra menyebutkan, efek-efek yang beragam itu tetap sama.
Artinya, masih tergolong efek samping yang memang telah diketahui dalam proses uji klinis.
"Secara umum memberikan kelompok gejala yang sama (pegal, demam, nyeri sendi, dan lain sebagainya)," ujar dia.
Baca Juga: IDAI; Banyak yang OTG, Salah Satu Alasan Kenapa Anak Harus Divaksin Covid-19
Meskipun setiap orang mungkin menunjukkan efek yang tak sama, Hindra memastikan semua vaksin Covid-19 akan tetap bekerja membentuk kekebalan tubuh terhadap virus corona.
"Kepekaan seseorang terhadap stimulus akan berbeda. Namun, meski respons terhadap pemberian vaksin tiap orang berbeda hasil akhir sebagian besar membentuk kekebalan terhadap Covid-19," kata Hindra.
Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tirmizi mengatakan, perbedaan efek samping yang terjadi pada seseorang ketika ia menerima vaksin dosis pertama dan kedua bukan karena adanya perbedaan alat atau kandungan vaksin yang digunakan.
"Enggak ada (perbedaan) ya," ujar Nadia.(*)
Source | : | Kompas.com,Cdc.gov |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar