Menurut Dr. Angela Reiersen, seorang profesor psikiatri di Universitas Washington di St. Louis yang mengerjakan penelitian tersebut, yang diterbitkan dalam The Lancet Global Health, obat yang dijual dengan merek Luvox, adalah selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI).
Para peneliti telah membagikan hasilnya pada Institut Kesehatan Nasional AS, yang menerbitkan pedoman pengobatan, dan mereka mengharapkan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia WHO.
Hal tersebut disebutkan dalam pemberitaam ABC News (28/10/2021).
Untuk diketahui, mengenai obat antideprasan untuk mengobati infeksi Covid-19 ini, para peneliti menguji antidepresan ini pada hampir 1.500 pasien terpapar virus corona di Brasil yang berisiko sakit parah karena masalah kesehatan lainnya, seperti diabetes.
Baca Juga: Bisakah Wanita Penyandang Kanker Serviks Hamil? Ini Kata Dokter
Dalam penelitian, melansir Tempo.co (28/10/2021), objek penelitian minum antidepresan di rumah selama 10 hari, sisanya mendapat pil dummy.
Mereka dilacak selama empat minggu untuk melihat siapa yang harus dirawat di rumah sakit atau menghabiskan waktu lama di ruang gawat darurat ketika rumah sakit penuh.
Hasilnya, kelompok yang menggunakan obat tersebut, 11% membutuhkan rawat inap atau perpanjangan rawat inap di UGD, dibandingkan dengan 16% dari mereka yang menggunakan pil dummy.
Baca Juga: Jumlah Kasusnya Banyak di Indonesia, Kanker Serviks Bisa Dialami Wanita Muda
Source | : | Tribunnews-antidepressants,Tempo.co -antidepressants |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar