GridHEALTH.id - Batuk rejan, atau pertusis, adalah infeksi saluran pernapasan yang dapat menyebabkan batuk berdahak.
Dalam kasus yang serius, batuk bisa menjadi keras dan cepat hingga menimbulkan suara rejan atau "whoop".
Dikutip dari nhs.uk (13/11/2019), pasien mungkin batuk begitu keras sehingga bisa menyebabkan muntah.
Nama penyakit ini berasal dari suara rejan yang mungkin dibuat saat mencoba menarik napas setelah batuk.
Batuk rejan sangat menular dan bisa menyerang siapa saja. Tapi bisa sangat serius pada bayi yang belum mendapatkan vaksin DPT.
Sekitar setengah dari bayi di bawah usia satu tahun yang menderita batuk rejan membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Batuk rejan disebabkan oleh sejenis bakteri yang disebut Bordetella pertussis.
Ini menyebar dari orang ke orang.
Baca Juga: Pentingnya Anak Dapatkan Imunisasi DPT Lengkap Untuk Cegah Pertusis, Batuk Rejan yang Mematikan
Orang yang menderita pertusis biasanya menularkannya melalui batuk, bersin, atau bernapas sangat dekat dengan seseorang.
Kadang-kadang juga dapat menyebar dengan menyentuh permukaan yang terinfeksi dan kemudian menyentuh hidung atau mulut.
Jika seseorang terkena pertusis, mereka bisa menular selama sekitar 2 minggu setelah mulai batuk.
Pengobatan dengan antibiotik dapat mempersingkat waktu menular.
Melansir laman medlineplus.gov (2/9/2021), gejala batuk rejan biasanya mulai dalam 5 hingga 10 hari setelah terpapar.
Namun terkadang pasien mungkin tidak merasakan gejala hingga 3 minggu kemudian.
Batuk rejan biasanya dimulai dengan gejala seperti pilek.
Mereka dapat bertahan selama 1 hingga 2 minggu dan dapat mencakup Pilek, Demam ringan, dan Batuk ringan sesekali.
Gejala awal pada bayi bisa berbeda-beda.
Baca Juga: Pengobatan Pertusis Cukup Mudah, Menggunakan Antibiotik dan Perawatan Suportif
Mereka mungkin bisa hanya batuk sedikit, atau mereka mungkin tidak batuk sama sekali.
Bayi mungkin mengalami apnea, yang berarti ada jeda dalam bernapas.
Mereka juga mungkin mulai membiru. Jika ini terjadi, segera dapatkan perawatan medis untuk bayi.
Saat batuk rejan semakin parah, gejalanya mungkin termasuk:
- Batuk cepat diikuti dengan suara "whooping" bernada tinggi
- Muntah selama atau setelah batuk
- Kelelahan setelah batuk
Batuk rejan akan semakin parah dan mulai terjadi lebih sering, terutama di malam hari.
Pemulihan dari ini bisa terjadi secara perlahan. Batuk akan menjadi lebih ringan dan lebih jarang terjadi.
Namun batuk rejan bisa kambuh lagi jika pasie mengalami infeksi saluran pernapasan lagi, bahkan berbulan-bulan setelah pertama kali mengalami batuk rejan.
Karenanya penting bagi pasien batuk rejan untuk melibatkan doter dalam pengobatan dan penyembuhan penyakitnya.(*)
Baca Juga: Pertusis Penyebab Penyakit dan Kematian Pada Bayi, Gejalanya Sampai 2 Minggu Bahkan Lebih
Source | : | Medlineplus.gov,Nhs.uk |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar