Hasil penelitian Novalia Pishesha ini telah terbit di jurnal ilmiah jurnal PNAS (Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America), pada awal November, tentang kandidat vaksin COVID-19 berbasis protein yang ia kembangkan, yang menyasar langsung sel-sel penyaji antigen (antigen-presenting cells/APCs).
Dalam penelitiannya bersama tim Nova, begitu ia biasa disapa, mengujicobakan vaksin itu terhadap tikus muda dan tua.
Hasilnya, metode itu memicu kekebalan tubuh tikus terhadap SARS-CoV-2 – virus penyebab COVID-19 – dan variannya.
“Kandidat vaksin ini 100% efektif, karena semua tikus – jika Anda lihat datanya – terlindungi,” ujar Nova di kantornya, di Boston Children’s Hospital, Massachusetts, dikutip dari VOA (16/11/2021).
Baca Juga: Inilah Risiko Diabetes Pada Wanita Hamil dan Janin yang Dikandungnya
Nova sendiri saat ini adalah junior fellow atau peneliti junior di Society of Fellows, Universitas Harvard.
Mengenai penelitian vaksin Covid-19 tersebut, Nova mulai memimpin penelitian bersama koleganya, Hidde Ploegh dan Thibault J. Harmand, pada April 2020, sebulan setelah pengumuman status pandemi COVID-19 oleh WHO.
Baca Juga: Studi di Indonesia, Orang yang Sudah Divaksin dan Penyintas Covid-19 Malah Taat Menjalankan Prokes
Source | : | VOA-vaksin |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar