GridHEALTH.id - Fast food atau makanan cepat saji, menjadi salah satu jenis makanan dengan jumlah penikmat yang banyak.
Tingkat kesukaan masyarakat terhadap makanan cepat saji, dapat terlihat dari gerai-gerai fast food yang selalu ramai.
Baca Juga: Usia Seorang Wanita Jadi Salah Satu Faktor Risiko Masalah Menstruasi
Masyarakat dari berbagai kelompok usia berkumpul dan menghabiskan waktunya di gerai fast food, terutama ketika akhir pekan.
Selain karena rasanya yang enak, banyak orang menyukai fast food dengan alasan menghemat waktu pembelian dan harganya pun terbilang cukup murah.
Akan tetapi seperti yang sudah banyak diketahui, makanan cepat saji bisa memberikan efek negatif kepada kesehatan.
Mungkin masih banyak yang belum tahu, bahwa ternyata fast food memiliki keterkaitan dengan masalah menstruasi.
Baca Juga: Ada Gumpalan Darah saat Haid, Apakah Berbahaya? Ini Kata Dokter
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr Gorga I.V.W Udjung, Sp. OG dari RSIA Bunda Jakarta, menyebutkan secara tidak langsung fast food dapat berdampak buruk bagi siklus menstruasi wanita.
“Normalnya ‘kan haid itu dimulai pada wanita usia 12-50 tahun ya biasanya dan lamanya 2-7 hari, dengan siklus normalnya yang teratur 21-35 hari, dengan rata-rata wanita itu siklusnya 28 hari,” kata dokter Gorga kepada GridHEALTH dalam liputan khusus, Rabu (10/11/2021).
Siklus haid yang normal tersebut bisa mengalami keterlambatan atau bahkan lebih cepat dari biasanya.
Kondisi tersebut dikenal dengan masalah menstruasi yang merupakan gangguan pada pola pendarahan haid seorang wanita.
Masalah menstruasi yang menyebabkan siklus haid berantakan ini, salah satu faktor pemicunya adalah berat badan yang berlebih atau obesitas.
“(Masalah menstruasi) bisa terjadi karena adanya obesitas atau penambahan berat yang terlalu ekstrem,” kata dokter Gorga.
Baca Juga: Jenis-jenis Masalah Menstruasi, Salah Satunya Nyeri di Perut
Terlalu banyak mengonsumsi fast food, dapat memperbesar risiko seseorang memiliki berat badan yang berlebih.
Menurut dokter Gorga, hal tersebut dapat mempengaruhi hormon dan sel telur dalam tubuh wanita, yang mengarah pada masalah menstruasi.
Baca Juga: Alami Masalah Menstruasi, Kapan Waktu yang Tepat Periksa ke Dokter?
“Junk food atau fast food itu ‘kan berarti tinggi karbohidrat dan tinggi garam, ya biasanya. Ya itu tidak sehat untuk kesehatan, karena memicu terjadinya obesitas. Berat badan yang berlebihan bisa memicu hormonal imbalance (ketidakseimbangan hormon) ataupun munculnya PCOS (Polycystic Ovarian Syndrome) jadi sel telurnya kecil-kecil,” ujarnya.
Baca Juga: Mengenal Amenorea, Masalah Menstruasi Penyebab Wanita Tidak Haid
Dokter Gorga menambahkan, “Jadi dengan (terjadinya) hormonal imbalance dalam tubuh, sel telur membesarnya lama, sehingga siklusnya jadi panjang bahkan kadang-kadang dia tidak haid, karena tidak ada sel telur yang bisa dibuahi.”
Dia menegaskan, pola hidup yang tidak baik seperti mengonsumsi fast food, tidak hanya berdampak buruk bagi siklus menstruasi dan wanita yang sedang menjalani program hamil, tapi juga kondisi kesehatan secara umum.
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar