3. Infeksi usus
Infeksi usus dapat terjadi karena salah satu dari berbagai bakteri, termasuk Campylobacter jejuni, E coli, salmonella, shigella, staphylococcus, dan Yersinia.
Peradangan yang disebabkan oleh infeksi ini dapat menyebabkan robekan kecil, yang pada gilirannya menyebabkan darah di tinja bayi.
Perhatikan bahwa bakteri dalam tinja bayi yang terinfeksi dapat ditularkan ke orang lain jika mereka tidak mempraktikkan kebersihan yang tepat.
4. Darah dari ibu
Darah dalam tinja bayi mungkin berasal dari puting ibu yang sakit dan pecah-pecah. Darah ibu dari persalinan juga dapat menyebabkan darah pada tinja bayi.
Darah muncul di tinja setelah bayi menelan sebagian darah ibu saat menyusui. Darah ibu tidak beracun bagi bayi.
5. Gangguan usus
Gangguan usus seperti kolitis dapat menyebabkan peradangan pada lapisan dalam usus besar, meskipun kondisi ini cukup jarang terjadi.
Yang lebih umum adalah intususepsi, ketika bagian dari usus besar masuk ke dalam dirinya sendiri dan menyebabkan diare berdarah pada bayi dan anak.
Gejala intususepsi termasuk sakit perut, kembung, muntah, baling-baling, dan tinja berdarah. Kondisi ini membutuhkan penanganan yang cepat.
Gejalanya meliputi sakit perut yang mungkin bertambah dan berkurang, muntah, kembung, dan tinja berdarah.
Dikutip dari laman WebMD (4/11/2021), darah dalam tinja biasanya bukan masalah serius pada anak kecil, tetapi orangtua harus selalu menghubungi dokter anak untuk memastikannya.
Terlebih orangtua harus periksakan anak ke dokter jika mereka mengalami pendarahan parah atau ada gumpalan, dan anak tampak lemah, pingsan, atau sangat sakit.(*)
Baca Juga: Flek Paru Pada Anak, Penyakit infeksi Disebabkan Bakteri Mycobacterium Tuberculosis
Source | : | Flo.health,Webmd |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar