1. Trimester pertama (0-13 minggu)
dr. Andy sebenarnya tidak merekomendasikan wanita hamil berhubungan badan saat usia kehamian baru memasuki trimester awal.
Hal itu dikarenakan, pada usia kehamilan ini, janin maupun plasenta (ari-ari) masih dalam tahap pertembangan awal.
Dengan kata lain, usia kehamilan di bawah 3 bulan termasuk masa rawan untuk terjadinya gangguan perkembangan janin maupun plasenta.
Dia menyebut, berhubungan badan saat hamil pada trimester pertama bisa memicu terjadinya kontraksi pada rahim yang dapat mengakibatkan gangguan implantasi embrio.
“Kantung kehamilan beserta embrio dan plasentanya bisa terlepas saat terjadi kontraksi pada rahim,” terang Andy kepada Kompas.com, Sabtu (13/6/2020).
Namun, jika gairan berhubungan badan saat hamil pada trimester pertama ini tak terhindarkan, ibu hamil disarankan memilih posisi seks yang paling aman, misalnya misionaris atau man on top.
“Namun, perlu diingat bahwa hubungan seks tersebut tetap harus dilakukan secara hati-hati karena pada trimester awal kehamilan janin masih rentan terhadap risiko keguguran karena guncangan,” jelas dia.
Meski demikian, dr. Andy berpendapat, pada umumnya, hubungan badan dengan pasangan pada trimester pertama kehamilan akan sedikit terganggu karena adanya perubahan hormonal yang menyebabkan mual, muntah, dan sebagainya, sehingga bisa menurunkan gairan seks.
Jika terjadi hal demikian, ibu hamil sebaiknya menjalin komunikasi dengan pasangan.
2. Trimester kedua (14-27 minggu)
Pada trimester kedua, keluhan morning sickness pada ibu hamil biasanya mulai menghilang hingga gairah seks kembali muncul.
Namun, dr. Andy menyarankan lebih baik ibu hamil melakukan hubungan intim di atas usia kehamilan 16 minggu.
Alasannya, usia kehamilan ini sudah lebih aman atau lebih kuat.
“Meski demikian, kondisi tiap wanita atau kehamilan bisa berbeda-beda tergantung dari kualitas embrio, dan kualitas implantasinya,” kata dia.
Selain itu, yang perlu diingat, pada trimestes kedua perut ibu hamil mulai membesar karena janin di dalam rahim sedang bertumbuh.
Untuk menyikapi kondisi tersebut, ada beberapa posisi berhubungan badan yang disarankan dilakukan pada trimester kedua kehamilan.
Berikut ini posisi seks yang bisa dicoba:
- Posisi menyamping
Berhubungan badan saat hamil dengan posisi menyamping (side by side) memungkinkan lebih banyak lagi kontak secara fisik daripada posisi spooning atau menyendok.
Tetapi, penetrasi pada posisi seks ini kemungkinan akan lebih sulit dilakukan.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk membantu penetrasi adalah ibu hamil dan pasangan saling mengaitkan kaki ke pantat pasangan.
Posisi ini dinilai cukup nyaman dilakukan ibu hamil pada trimester kedua selama tidak ada beban dari badan pasangan.
- Posisi woman on top
Posisi woman on top dikenal sebagai posisi berhubungan badan yang paling nyaman dilakukan bagi ibu hamil.
Posisi ini pasalnya dapat menghindari tekanan pada bagian perut.
Selain itu, posisi woman on top dapat mengontrol kedalaman penetrasi.
Namun, pada usia kehamilan yang lebih tua, ibu hamil mungkin akan lebih mudah merasa capek jika berhubungan badan dengan posisi ini.
Baca Juga: Manfaatkan Air Sebagai Alat Bantu Bercinta, Sekali Coba Ketagihan
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar