Selain karena bakteri, abses peritonsil juga bisa disebabkan karena hal lain, misalnya komplikasi dari tonsilitis atau radang amandel.
Sakit gigi dan gusi juga meningkatkan risiko mengalami abses peritonsil, sama seperti kebiasaan merokok. Ini menjadi salah satu alasan mengapa seseorang harus mengurangi kebiasaan merokok.
Baca Juga: Tenggorokan Gatal, Ini 5 Cara Mudah Mengeluarkan Dahak yang Menumpuk
Gejala awal yang muncul dari kondisi ini, biasanya berupa sakit tenggorokan. Tapi saat abses mulai terbentuk, maka akan ditandai dengan:
- Amandel merah dan bengkak
- Amandel yang mendorong uvula
- Kelenjar getah bening di salah satu sisi leher bengkak dan teksturnya lembut
- Tenggorokan terasa sangat sakit di salah satu sisinya
- Sulit dan sakit ketika harus menelan atau membuka mulut
- Demam hingga mengigil
- Sakit kepala dan telinga
- Air liur terus menetes
- Suara teredam atau serak
Abses yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan penyakit serius. Jika abses pecah, maka infeksi dapat menyebar ke dada dan mengarah ke pneumonia.
Source | : | Kids Health,aafp.org |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar