Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rencana Pembukaan Ibadah Umrah oleh Saudi: Tahapan dan Nasib Jemaah Asal Indonesia", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2020/09/24/06373531/rencana-pembukaan-ibadah-umrah-oleh-saudi-tahapan-dan-nasib-jemaah-asal?page=all.
Penulis : Fitria Chusna Farisa
Editor : Diamanty Meiliana
Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
GridHEALTH.id - Pemerintah Arab Saudi akhirnya mengizinkan pemerintah Indonesia mengirimkan jamaah umrah mulai 1 Desember 2021.
Salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh calon jamaah, adalah sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis lengkap.
Adapun merek vaksin Covid-19 yang diakui oleh pemerintah Arab Saudi diantaranya yaitu Pfizer, AstraZeneca, Moderna dan Johnson and Johnson.
"Bagi jemaah umrah yang datang dari luar dengan menggunakan visa umrah dan telah disuntik dengan vaksin yang diakui oleh Kerajaan Arab Saudi dengan dosis lengkap dibolehkan langsung melaksanakan umrah dan tidak diberlakukan penerapan karantina," Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI, Selasa (30/11/2021).
Sementara untuk jemaah umrah yang menggunakan merek vaksin Covid-19 lain yang diakui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seperti Sinovac dan Sinophram wajib menjalankan karantina selama tiga hari.
Selain itu, jemaah umrah yang menggunakan vaksin yang diakui WHO juga diwajibkan melakukan tes PCR. Apabila hasilnya negatif, maka dibolehkan melanjutkan ibadah di Tanah Suci.
Baca Juga: AS Uji Coba Vaksin Covid-19 Pada Bayi, Urgensinya Dipertanyakan
Baca Juga: Saran Aktivitas Selama Bedrest Agar Ibu Senang dan Kehamilan Terjaga
"Jemaah umrah yang telah divaksin dosis lengkap dengan vaksin yang diakui WHO diberlakukan karantina tiga hari, dan dalam masa karantina itu selama 48 jam akan dilakukan tes PCR. Setelah dinyatakan negatif langsung dibolehkan melaksanakan umrah," kata Yaqut.
Sementara untuk persiapan umrah di dalam negeri, pemerintah Indonesia menerapkan sistem one gate policy. Artinya, pemerintah hanya membuka satu pintu keberangkatan umrah melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Selain itu, pemerintah akan menggunakan Asrama Haji Pondok Gede untuk menampung jamaah umrah. Tujuannya untuk mempermudah skrining protokol kesehatan sebelum diberangkatkan ke Arab Saudi.
"Hal ini dimaksudkan dalam rangka perlindungan keamanan dan keselamatan jamaah umrah serta upaya meyakinkan mitra kita di Arab Saudi bahwa Indonesia telah secara serius dan baik dalam menyiapkan jamaah umrah berikut penerapan protokol kesehatan sesuai standar sejak sebelum keberangkatan," kata Yaqut.
Baca Juga: Healthy Move, 7 Manfaat Bagi Kesehatan Bila Lakukan Olahraga Rutin
Baca Juga: Orang Kurus Juga Berisiko Kena Diabetes, Ternyata Ini Penyebabnya
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi mengizinkan jemaah umrah dari Indonesia, India, Pakistan dan beberapa negara lain mulai 1 Desember 2021 mendatang. Izin masuk ke Arab Saudi juga berlaku untuk turis dan ekspatriat. (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun News |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar