GridHEALTH.id - Tahu kah? HIV dan AIDS adalah kondisi berbeda.
Tapi keduanya memang saling berhubungan.
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah suatu kumpulan gejala yang muncul ketika stadium infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus) sudah sangat parah.
Baca Juga: Sotrovimab Mampu Lawan Virus Corona dari 37 Mutasi, Termasuk Omicron
Biasanya, kondisi ini ditandai dengan munculnya penyakit kronis lain, seperti kanker dan berbagai infeksi oportunistik yang muncul seiring dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh.
Jadi infeksi HIV adalah kondisi yang bisa menyebabkan penyakit AIDS.
Jika infeksi virus ini dalam jangka panjang tidak diobati dengan tepat, penderita akan berisiko lebih tinggi mengalami AIDS.
Mengenai HIV/AIDS, dalam Webinar Kompas Talks Strategi Daerah Hadapi AIDS Selama Pandemi, Kamis (22/7/2021), Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid menyebut bahwa orang dengan HIV secara global hingga 2020 tercatat 37,7 juta dengan rata-rata penambahan setiap tahun 1,5 juta kasus.
Baca Juga: Gejala Varian Omicron yang Mirip Influenza Seperti Ini, Diungkap Ahli Epidemiologi Unair
Sementara itu, jumlah kematian tahunan karena HIV di seluruh dunia berkisar antara 480.000-1 juta, dengan rata-rata 680.000 orang tewas.
"Kalau kita melihat dewasa paling banyak kasusnya, yakni mencapai 36 juta kasus, dan presentase laki-laki dan perempuan (yang terinfeksi HIV) setara," kata Nadia. dikutip dari Kompas.com (22/7/2021).
Untuk diketahui, dunia menargetkan bahwa epidemi HIV/AIDS bisa berakhir pada 2030 dengan strategi triple 90 (90-90-90) pada 2020, yakni:
* 90 persen ODHA telah mengetahui status kondisi mereka
* 90 persen orang yang telah didiagnosa terinfeksi HIV mendapat terapi antiretroviral (ART).
* 90 persen dari penerima terapi ART telah mengalami penurunan jumlah virus hingga tidak terdeteksi lagi.
Di Asia Tengagra Kini jumlah orang dengan HIV 1,6 juta dengan jumlah orang yang meninggal sebanyak 110.000 orang.
Baca Juga: Apa Sebenarnya yang Ada di Dalam Jerawat? Ini Penjelasan Dokter
Sedangkan di Indonesia, papar Nadia, estimasi kasus HIV hingga 2020 adalah 543.100 orang.
"Kita masih termasuk negara dengan kategori epidemi terkonsentrasi, kecuali untuk Papua dan Papua Barat," ungkap Nadia.
"Kalau kita lihat, penambahan kasus baru HIV di Indonesia dari hasil modeling masih akan terus meningkat," imbuh dia.
Peningkatan kasus HIV ini terjadi pada perempuan dan laki-laki di populasi umum, pekerja seks, dan peningkatan besar pada kelompok populasi kunci lelaki seks lelaki (LSL).
"Di tiga populasi ini yang kita melihat ada peningkatan infeksi baru secara signifikan sehingga bertambah kasusnya," ungkapnya.
Kasus HIV/AIDS di Indoensia
Dari data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jendral
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (2021), ditemukan data ada kabupaten/kota yang belum pernah melaporkan kasus HIV/AIDS sampai dengan Maret 2021 sebanyak 16 kabupaten/kota dengan rincian sebagai berikut:
Baca Juga: Gejala Gusi Bernanah, Penggemar Makanan Manis Berisiko Mengalaminya
* Aceh, Kota Sabang
* Sumut, Padang Lawas
* NTI Alor, Rote Ndao, Sumba Tengah
* Sulut, Kepulauan Sagihe, Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Bolaang Mongondow Timur
* Sultra, Buton Utara, Konawe Utara
* Malut, Pulau Morotai, Pulau Taliabu
* Papbar, Tambrauw, Maybrat, Pegunungan Arfak, Nduga.
Sedangkan jumlah kabupaten/kota yang pernah melaporkan kasus HIV AIDS sampai dengan Januari sebanyak 498 dari 514 kabupaten/kota.
Dari jumlah tersebut, 474 kabupaten/kota yang melaporkan kasus HIV AIDS pada periode Januari - Maret 2021.
Jumlah ODHA yang ditemukan berdasarkan provinsi periode Januari – Maret 2021 (TW I)
2021 sebanyak 7.650 orang dan pengobatan ARV sebesar 6.762 orang. Jawa tengah provinsi terbanyak ditemukan ODHA.
Baca Juga: Luka Borok Bisa Jadi Pertanda Penyakit Infeksi Impetigo, Begini Cara Mengobatinya
Baca Juga: Ini Tanggapan Ketua Satgas Covid-19 Soal PPKM Level 3 Dibatalkan
Jumlah ODHA yang ditemukan pada periode Januari – Maret 2021, sebagian besar
terdapat pada kelompok umur 25 - 49 tahun (71,3%) dan berjenis kelamin laki-laki (69%).
Jumlah ODHA yang ditemukan pada periode Januari – Maret 2021 berdasarkan faktor
risiko, sebanyak 27,2% homoseksual yang merupakan kelompok populasi LSL (26,3%)
dan Waria (0,9%).
Jumlah kumulatif ODHA ditemukan (kasus HIV) yang dilaporkan sampai dengan Maret
2021 sebanyak 427.201 orang, sedangkan jumlah kumulatif kasus AIDS yang dilaporkan
sampai dengan Maret 2021 sebanyak 131.417.(*)
Baca Juga: Fakta Terapi Plasma Konvalesen Tidak Membantu Kesembuhan Pasien Covid-19, WHO Tidak Merekomendasikan
Source | : | Kemenkes HIV,Kompas.com HIV |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar