GridHEALTH.id - Tahukah, pada 4 Desember 2021, kasus Covid-19 di Indonesia terjadi penurunan kasus baru mingguan sebesar 1% dan penurunan jumlah kematian sebesar 14% dibandingkan dengan minggu sebelumnya.
Meski demikian, pemerintah memeinta dengan sangat masyarakat tetap waspada, mengingat situasi global saat ini.
Karenanya, pastikan protokol kesehatan selalu diterapkan meskipun sudah divaksinasi.
Pemerintah pun harus terus melakukan penemuan kasus yang dilanjutkan dengan pemeriksaan jenis varian.
Selain itu, perkuat pelacakan kontak dan investigasi kasus-kasus yang berkelompok (atau klaster), dan keempat meningkatkan serta percepatan cakupan vaksinasi.
Baca Juga: Eliminasi HIV di Indonesia Jauh dari Target 2030, Wamenkes; Penyebabnya 3 Hal Ini
Itu semua penting, sebab “situasi ini sangat dinamis, sehingga perlu kita monitor terus menerus dan menerapkan kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan tingkat situasi ini. Apalagi dengan situasi saat ini dimana mobilitas dan interaksi antar orang semakin tinggi dan munculnya varian-varian baru, yang dapat sewaktu-waktu memunculkan gelombang baru di kemudian hari,” ujar Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi, M.Epid dalam konferensi pers virtual di Jakarta (1/12).
Disamping itu, kita pun harus tahu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengatakan jika Indonesia termasuk negara dengan risiko penularan COVID-19 yang rendah.
Indonesia menurut CDC ada dalam ketegori risiko penularan Level 1.
Baca Juga: Belum Banyak yang Sadar, Ini Risiko Melahirkan Caesar Bagi Ibu dan Bayi
Hal tersebut diketahui setelah CDC merilis rekomendasi tujuan perjalanan berdasarkan tingkat risiko COVID-19.
Dalam rekomendasi tersebut, CDC membagi lima level risiko, yakni Level 4 hingga Level 1, dan Level Tidak Diketahui.
Indonesia masuk kategori Level 1 yang merupakan kategori rendah.
Baca Juga: Varian Omicron Lolos dari Netralisasi Vaksin Pfizer/BioNTech, Ini Artinya ....
Jadi pelaku perjalalanan yang ingin berkunjung ke negara-negara yang masuk kategori risiko rendah direkomendasikan, harus sudah vaksinasi lengkap sebelum bepergian.
Selain Indonesia, ada 42 negara lainnya yang masuk kategori Level 1, antara lain ; Bangladesh, Benin, Bhutan, Kepulauan Virgin Inggris, Chad, Cina, Komoro, Pantai Gading, Republik Demokrasi Kongo, Djibouti, Kepulauan Falkland, Gambia, Ghana, Guinea, SAR Hongkong, India, Jepang, Kenya, Kosovo, Kuwait, Kirgistan, Liberia, Montserrat, Maroko, Nigeria, Oman, Pakistan, Paraguay, Rwanda, Saba, Saint Barthelemy, Saint Pierre dan Miquelon, Senegal, Sierra Leone, Sint Eustatius, Sudan, Taiwan, Timor-Leste (Timor Timur), Togo, Uganda, Uni Emirat Arab, dan Zambia.
Baca Juga: Kasus Dokter Gadungan Elwizan Aminuddin Berbuntut Panjang, Sindikat Pemalsu Ijazah
Mengenai hal ini, Nadia Tarmidzi mengatakan, rekomendasi CDC merupakan kabar baik bagi pemerintah maupun masyarakat Indonesia.
Hal ini menandakan penanganan pandemi COVID-19 di Indoneisa telah berada pada jalur yang tepat.
“Rekomendasi CDC merupakan kabar baik bagi kita semua. Penanganan pandemi COVID-19 terus menunjukkan progress yang semakin membaik,“ jelas Nadia.
Apakah hal ini pula yang menyebabkan pembatalan PPKM Level 3 serempak di Indonesia jelang Nataru?(*)
Baca Juga: Pembekuan Darah Setelah Mendapat Vaksin Covid-19, Ini Penyebabnya
Source | : | Kemkes-Pandemi,Kemkes-pandemi1 |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar