Menurut Dicky untuk mendeteksi varian Omicron tidak harus menggunakan Whole Genome Sequencing (WGS).
"Negara-negara Afrika sekalipun tidak melakukan itu. tidak melakukan Whole Genome Sequencing (WGS).
Mereka hanya melakukan proxy method. Dimana sesuai juga rekomendasi WHO," ungkapnya.
Dicky mengatakan saat ini dunia sudah mengetahui bahwa secara saintis, varian Omicron tidak dapat terdeteksi oleh RT PCR.
Sehingga gagal dalam mendeteksi ada disebut dengan fenomena S gene target failure (SGTF).
"Sementara varian yang mendominasi di dunia adalah varian delta dengan S-gene positif," katanya lagi.
Di sisi lain memang tidak perlu menggunakan pemeriksa genomic mahal dan juga memerlukan banyak waktu.
Baca Juga: Penjelasan Kemenkes Prihal Varian Omicron Sudah Masuk Indonesia
Source | : | Tribunnews.com,Mayoclinic.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar