Jika seseorang berisiko menderita salah satu dari dua kondisi tersebut, ia dapat memantau kadar gula darah dan kadar ketonnya dalam urin melalui alat tes di rumah.
Terakhir, Dr Kovil mengatakan, "Penting untuk disadari bahwa tidak semua pasien menunjukkan gejala yang sama. Sementara beberapa mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali, yang lain mungkin memanifestasikan penyakit secara berbeda.
Baca Juga: Jangan Suka Cabuti Bulu Hidung, Bisa Begini Akibatnya Di Luar Dugaan
Dalam kedua kasus, penting untuk mendapatkan pemeriksaan rutin dari ahli diabetes yang baik.
Dalam kasus pasien yang menderita ketoasidosis diabetikum atau koma non-ketotik hiperosmolar, dokter mereka harus memeriksa kondisi mendasar lainnya seperti infeksi atau malfungsi organ." (*)
Source | : | Mayo Clinic,Medical News Today,The Health Site |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar