Dia menuduh gereja memegang standar ganda dengan memilih untuk melayani pelanggan divaksin di pusat-pusat kesehatan tetapi menolak untuk mempekerjakan pekerja yang divaksinasi.
"Tampaknya sangat munafik dan saya pikir ada banyak orang di industri kesehatan yang munafik,” lanjutnya.
“Pelanggan yang datang banyak yang sudah divaksin, kenapa masih melayani pelanggan yang sudah divaksin dan tidak mempekerjakan orang yang sudah divaksin?,” ujarnya.
"Bagian itu yang tidak saya mengerti, dan itulah kemunafikan yang paling membuat saya kesal,” ungkapnya.
Saat ini, dia sedang mengambil tindakan hukum terhadap Gereja Ubuntu setelah dirinya dipecat pada Oktober lalu.
Baca Juga: Inilah Gejala Varian Omicron Yang Berbeda Dengan Varian Covid-19 Lainnya
Kendati demikian Gereja Ubuntu menuduh bahwa Chait ditawari pekerjaan alternatif dengan afiliasi tetapi ditolak.
Sementara itu, Karen Burge, wakil presiden gereja, baru-baru ini mem-posting status di halaman Facebook-nya.
"Anak-anak kami bukan tikus lab,” tulisnya.
"Setiap hari saya mendengar cerita tentang reaksi merugikan dan kematian setelah vaksin, jadi bagaimana kita diharapkan untuk duduk dan membiarkan mereka menusuk anak-anak kita, terutama saat itu masih dalam tahap percobaan?,” tulis statusnya yang lain.
"Seorang juru bicara gereja mengatakan Chait dapat "mencari solusi hukum jika dia mau".
“Kami tidak mendukung apartheid medis pemerintah negara bagian NSW dan kami melihatnya sebagai inkonstitusional dan tidak demokratis dan bertentangan dengan Konstitusi Gereja kami… dan merupakan ancaman signifikan bagi negara ini untuk mempertahankan posisinya sebagai demokrasi perwakilan.,” terangnya.(*)
Baca Juga: Solusi Efektif Melindungi Diri dari Varian Omicron yang Kini Sudah ada di Indonesia
Source | : | NHS,Thesun.co.uk |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar