GridHEALTH.id - Sering terbangun tengah malam?
Hati-hati ini bukan hal biasa. tapi lain soal jika ini urusannya dengan ibadah, seperti shalat Tahjud. Ini baik dan dianjurkan.
Seseorang yang sering terbangun tengah malam yang ujung-ujung gelisah, sulit tidur kembali, bangun tengah malam tidak jelas, atau bangun tengah malam untuk membuat susu anak, jika kelewat sering bisa berisiko bagi kesehatan.
Menurut para pakar, sering terbangun pada malam hari bisa mengganggu kemampuan kognitif, konsentrasi, dan suasana hati.
Bangun tengah malam bisa menghambat ritme tidur yang alami.
Para peneliti sebenarnya tidak pernah memelajari efek sering terbangun pada malam hari terhadap mood, kemampuan kognitif, atau kewaspadaan seseorang.
Baca Juga: Omicron Hanya Ganas di Negara 2 Sinar UV, Indonesia Memiliki 8-12 Sinar UV
Namun mereka mendapati bahwa tidur yang terganggu sama buruknya dengan tidur tak lebih dari empat jam berturut-turut, yang tentunya kurang baik bagi kesehatan seseorang.
Dalam penelitian, ada 61 orang dewasa yang dimonitor di rumah oleh para peneliti dengan bantuan gelang yang terpasang di pergelangan tangan mereka.
Gelang ini akan mendeteksi ketika mereka terbangun dan tertidur.
Para relawan dibiarkan tidur normal selama delapan jam untuk beberapa malam.
Baca Juga: 3 Penyebab Nyeri Lutut di Usia Muda, Redakan Gejalanya dengan 4 Cara Ini
Kemudian mereka dibangunkan empat kali melalui telepon setiap 90 menit pada malam berikutnya.
Setelah itu, setiap pagi para relawan diminta menyelesaikan beberapa kuesioner untuk mengecek kewaspadaan, perhatian, dan suasana hati mereka.
Hasilnya menunjukkan hubungan langsung antara gangguan tidur dengan konsentrasi yang rendah dan suasana hati yang buruk setelah malam harinya tidur mereka terganggu.
Baca Juga: WHO Ingatkan Rumah Sakit Prihal Penyebaran Omicron, Indonesia Jangan Sampai Jadi Zona Berbahaya
Relawan dinilai lebih bingung (24 persen), depresi (29 persen), dan kelelahan (43 persen).
Para relawan kemudian diuji lagi dengan cara tidur selama empat jam berturut-turut.
Hasilnya ternyata mirip dengan tes sebelumnya, sehingga disimpulkan bahwa sering terbangun saat tidur malam hari efeknya sama dengan jika hanya tidur empat hari sehari.
Kalau gangguan tidur itu berlanjut lebih dari satu hari, efeknya mulai berakumulasi.
Bayangkan, pengorbanan orangtua baru, yang terbangun tiga sampai 10 kali setiap malam selama berbulan-bulan, tentunya begitu besar.
Kurang tidur bisa saja membuat perasaan marah dilampiaskan pada bayi, yang membuat orangtua kerap merasa bersalah sesudahnya.
Karenanya bagi orangtua, butuh kerjasama dengan pasangan.(*)
Baca Juga: 4 Metode Mengencangkan Vagina Kendur Setelah Melahirkan, Tinggal Pilih Sesuai yang Diinginkan
Artikel ini telah publish di nakita.id dengan judul; Efek Buruk Sering Terbangun Saat Tidur Malam
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar