Kita menampung sampel urin dalam wadah. Untuk tes, tenaga laboratorium menempatkan selembar kertas yang diolah secara kimia, yang disebut dipstick, ke dalam urin. Dipstick berubah warna jika ada albumin dalam urin.
Rasio albumin-kreatinin urin (UACR). Tes ini mengukur dan membandingkan jumlah albumin dengan jumlah kreatinin dalam sampel urin.
Dokter menggunakan UACR kita untuk memperkirakan berapa banyak albumin yang akan masuk ke urin selama 24 jam.
Hasil albumin urin 30 mg/g atau kurang adalah normal. Lebih dari 30 mg/g mungkin merupakan tanda penyakit ginjal
Jika memiliki albumin dalam urin, dokter mungkin mengulangi tes urin satu atau dua kali lagi untuk memastikan hasilnya. Bicarakan dengan penyedia tentang arti nomor spesifik.
Baca Juga: Kaki Sering Kram, Dari Sekadar Lelah Hingga Tanda Ginjal Bermasalah
Baca Juga: Kanker Kulit Melanoma dan Non-Melanoma Apa Bedanya? Ini Penjelasan Ahli
Jika memiliki penyakit ginjal, mengukur albumin dalam urin membantu tenaga medis mengetahui pengobatan mana yang terbaik untuk kita. (*)
Source | : | Harvard Medical School |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar