GridHEALTH.id - Tahu kah, dua minggu lalu ada sekitar 7900 kasus Omicron di seluruh dunia.
Hanya dalam waktu satu minggu naik jadi 62.342 kasus.
Ini artinya ada kenaikan lebih dari 8 kali lipat varian Omicron dalam waktu satu minggu di dunia.
Penambahan kasus terbanyak terjadi di Eropa.
Baca Juga: Mari Melawan 'Takdir', Meski Ada Faktor Genetik Dalam Diabetes Tapi Bisa Dilawan Dengan Cara Ini
Inggris dilaporkan sebagai negara dengan jumlah kasus Omicron terbanyak dengan 37 ribu kasus, Denmark dengan 15 ribu kasus, Norwegia 3 ribu kasus, Afrika Selatan dengan 1300 kasis dan AS dengan 1000 kasus.
Karenanya saat ini menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, “Mulai ada pergeseran populasi Omicron paling banyak ada di Eropa.”
Karenanya pemerintah Indonesia menyikapi serius penyebaran varian Omicron yang begitu cepat ini.
Masa Karantina Perjalanan Luar Negeri Menjadi 14 Hari
Untuk itu, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dalam Keterangan Pers Menteri Terkait Evaluasi PPKM pada Senin (20/12), “Pemerintah mempertimbangkan untuk meningkatkan masa karantina menjadi 14 hari jika penyebaran varian omicron semakin meluas.”
Baca Juga: Penyakit infeksi Bakteri, Ini Gejala Paling Umum dan Tanda Bahayanya
Keputusan ini, jelas Luhut, merujuk pada perkembangan situasi pandemi global yang terus bergejolak.
Untuk itu Pemerintah Indonesia kini tengah bergegas melakukan langkah antisipasi berupa pelarangan bagi WNA yang berasal dari 11 negara dilarang datang ke Indonesia, dan kebijakan perpanjangan masa karantina menjadi 14 hari bagi WNI yang datang dari negara tersebut.
“Mengikuti perkembangan yang terjadi pemerintah menambah UK, Norwegia, dan Denmark serta menghapus Hong Kong dalam daftar tersebut untuk mempertimbangkan penyebaran kasus Omicron yang cepat di 3 negara,” tutur Menko Luhut.
Selain itu, kesiapsiagaan pemerintah mengantisipasi masuknya Omicron ke Tanah Air juga dilakukan dengan memperketat pintu masuk negara baik darat, laut maupun udara, melarang bepergian ke luar negeri untuk kegiatan non essensial.
Baca Juga: Kasus Positif Varian Omicron Bertambah, Epidemiolog Perkirakan Sudah Menyebar di Luar Jakarta
Kegiatan surveilans pun diperkuat, vaksinasi terus digenjot terutama di daerah yang cakupan vaksinasi dosis pertamanya masih dibawah 50%, serta menegakkan protokol kesehatan terutama kepatuhan daerah dalam menggunakan aplikasi Pedulilindungi.
Untuk vaksinasi saat ini, total vaksinasi dosis pertama telah mencapai 152 juta dosis, sedangkan untuk vaksinasi doais lengkap sudah mencapai lebih dari 107 juta dosis.
“Kami mengimbau masyarakat untuk memperepat vaksinasi untuk menghadapi kemungkinan masuknya Omicron ke komunitas lokal. Tolong vaksinasi kita yang paling banyak
datang Pfizer dan AstraZeneca, tidak perlu pilih jenis vaksin, sebaiknya gunakan saja yang ada,” imbau Menkes.
Peningkatan Pelaku Perjalan Luar Negeri Masuk ke Indonesia
Baca Juga: Sering Tanpa Gejala Dini, Ini Perlunya Tes Ginjal Secara Rutin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa jumlah pelaku perjalanan internasional yang masuk ke wilayah Indonesia meningkat menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2022.
Kondisi ini tentunya mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah mengingat saat ini penyebaran COVID-19 sedang meningkat karena varian Omicron.
“Dalam seminggu terakhir terjadi peningkatan pelaku perjalanan luar negeri yang cukup tinggi di seluruh pintu masuk,” kata Menkes.
Terkait dengan temuan ini, pemerintah bergegas melakukan inventarisir sekaligus pengetatan pemeriksaan di seluruh pintu masuk negara baik darat, laut maupun udara.
Baca Juga: Jumlah Pengguna Kacamata Minus Meningkat Selama Pandemi Covid-19
Pengetatan dilakukan dengan pengetesan PCR dengan S Gene Target Failure (SGTF) serta Whole Genome Sequencing (WGS) bagi seluruh kasus PCR dengan hasil positif.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan dengan dua metode tersebut didapati bahwa kasus terkonfirmasi paling banyak ditemukandari pelaku perjalanan yang masuk melalui jalur darat dan laut.
“Semua sudah kita amati dan dites menggunakan PCR serta WGS. Ternyata pintu masuk laut dan darat jauh lebih tinggi positivity ratenya dibandingkan udara,” Imbuhnya.
Karenanya, Kemenkes akan dibantu TNI, Polri dan Kemendagri untuk memperkuat surveilans dan karantina di pintu masuk darat dan laut.(*)
Baca Juga: Hati-hati, Ambeien Pada Ibu Hamil Bisa Picu Terjadinya Anemia
Source | : | SehatNegeriku-PositiveRate,SehatNegeriku-Karantina |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar