Mutasi E484K yang ditemukan dalam varian B.1.640.2, membuatnya resiten terhadap vaksin. Sedangkan mutasi N501Y pertama kali ditemukan di Covid-19 varian Alpha, yang dipercaya bisa menyebabkannya menyebar lebih cepat.
Para ilmuwan menganggap strain ini merupakan hasil evolusi dari virus yang lebih tua dan merupakan kerabat jauh varian Omicron.
Baca Juga: 3 Kasus Transmisi Lokal Varian Omicron di Indonesia, dr Nadia Minta Masyarakat Jangan Egois
Epidemiolog Eric Feigl-Ding mengatakan bahwa Covid-19 varian baru terus muncul, tapi itu bukan berarti akan lebih berbahaya.
“Yang membuat sebuah varian lebih terkenal dan berbahaya adalah kemampuannya untuk berkembang biak karena jumlah mutasi yang dimilikinya terkait dengan virus aslinya,” tulisnya di Twitter.
Dunia saat ini berfokus menghadapi Covid-19 varian Omicron yang sudah menyebar ke lebih dari 100 negara di dunia.(*)
Source | : | Daily Mail,Hindustantime.com |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar