GridHEALTH.id - Perut kendur yang lembek dan menggantung bisa menjadi tanda gaya hidup yang tidak sehat, kata Harvard Health Publishing.
Setelah penurunan berat badan yang ekstrem atau melahirkan, dan berat badan yang sering berfluktuasi menyebabkan kulit di sekitar area perut meregang.
Ini dapat menghasilkan sesuatu yang terlihat sangat mirip dengan kantong kosong, membentuk perut kendur.
Tetapi kulit yang meregang tidak selalu berarti kita memiliki berat badan ekstra untuk diturunkan.
Mengencangkan otot-otot di sekitar perut kendur di bagian bawah perut dapat membantu kulit yang terentang, kembali mengetat.
Membuat perubahan pada rutinitas olahraga, diet dan gaya hidup dapat menguatkan otot perut dan membuat perut kencang.
Baca Juga: Healthy Move, Ingin Punggung dan Perut Lebih Kuat Lupakan Sit-Up, Ganti Dengan Plank Position
Baca Juga: Satgas Covid-19 Sebut 73,2 % Populasi RI Memiliki Antibodi, Ada yang Belum Pernah Vaksin
Begitupun membuat pilihan makanan sehat serta memperkuat otot inti di sekitar perut dapat menciptakan postur yang lebih ramping.
1. Lakukan leg-up straight arm crunches dan air bike. Lakukan gerakan arm crunches dengan berbaring telentang dan angkat kaki hingga membentuk sudut 90 derajat.
Angkat lengan dan tarik ke atas ke arah langit-langit sambil mengangkat bahu dan punggung atas dari lantai. Mulailah dengan tiga set delapan repetisi.
Lakukan sepeda udara dari posisi lantai yang sama, hanya saja kali ini tekuk lutut dan kunci jari di belakang leher, menyentuh siku kanan ke lutut kiri. Siku dan lutut bergantian untuk total tiga set delapan repetisi.
2. Seiring dengan latihan perut, beberapa jenis pose dan peregangan yoga dapat meningkatkan rutinitas latihan pengurangan perut kendur. Pose papan (plank) dan pose perahu adalah latihan perut yang intens.
Untuk pose papan, mulailah dengan siku dan lutut dan letakkan kaki di belakang dalam posisi papan sehingga tubuh sejajar dengan lantai.
Tahan posisi ini selama bisa, bernapaslah secara normal sepanjang waktu dan cobalah untuk menambah jumlah waktu setiap kali melakukan latihan ini.
Mulailah pose perahu dengan duduk di lantai dengan kaki terentang di depan. Perlahan miringkan tubuh bagian atas ke belakang saat mengangkat kaki dan kaki dari lantai.
Baca Juga: Sudah Hampir 2 Tahun Pandemi Berlangsung, Ilmuwan Masih Berdebat Soal Teori Asal Hewan Covid-19
Baca Juga: Mengenal Diabetes Insipidus Pada Anak, Gejala dan Cara Mengatasi
Regangkan tangan ke arah kaki. Tujuan utama adalah membuat bentuk V dengan batang tubuh dan kaki.
Mungkin merasa sedikit goyah, tetapi otot perutakan mengencang karena membantu kita tetap di tempatnya.
Bernapaslah secara normal saat berada di kapal selama satu menit, dan jangan khawatir akan terjatuh. Teruslah mencoba sampai bisa memakukan posenya.
3. Salah satu tempat terpenting yang harus diperhatikan dalam hal mengurangi lemak perut adalah lemari es.
ACE Fitness mengatakan bahwa perut dibuat di dapur. Mengetahui makanan mana yang menambah berat perut dan makanan mana yang membantu membakar lemak adalah penting.
Makan lebih banyak lemak tak jenuh tunggal, seperti jenis yang ditemukan dalam kacang-kacangan, minyak zaitun dan biji-bijian, dan hilangkan lemak yang ditemukan dalam minyak terhidrogenasi, tepung yang diperkaya, dan lemak trans.
Lemak trans, seperti yang ditemukan dalam margarin, biskuit kemasan, biskuit, dan pasta, meningkatkan penambahan berat badan di bagian tengah tubuh dan sebenarnya dapat membawa lemak ke perut dari bagian tubuh lainnya.
4. Mendapatkan latihan kardio yang baik melalui berjalan, jogging, bersepeda atau mesin elips membantu tubuh membakar lebih banyak kalori.
Baca Juga: 7 Mitos Umum Tentang Virus HPV, Penyebab Infeksi Menular Seksual
Baca Juga: Sleep Apnea Pada Anak Berisiko Munculkan Gangguan Jantung Saat Dewasa
Dan membakar lebih banyak kalori adalah salah satu cara terbaik untuk melawan perut kendur.
Para ahli kesehatan merekomendasikan untuk melakukan 150 hingga 300 menit seminggu berjalan-jalan atau latihan kardiovaskular cukup intens lainnya untuk meningkatkan kehilangan lemak perut dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan. (*)
Source | : | Harvard Health Publishing |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar