"Jangan melakukan tes segera setelah terpapar. Begitu mendapatkan gejala, baru lakukan tes, dan kemudian tes lagi keesokan harinya. Ini dimaksudkan untuk memastikan saat Anda mengisolasi diri," jelasnya lebih lanjut.
Satu hal yang musti kita ketahui, pada varian Omicron, "Saya belum pernah melihat banyak sesak napas yang luar biasa [dengan Omicron]," papar Patterson.
Patterson pun menyatakan jika gejala COVID lain yang dulu umum tidak mungkin terjadi pada varian tersebut.
Baca Juga: Obat Covid-19 Molnupiravir Sudah Tersedia, Menkes: 'Kita Simpan Dulu'
3 Gejala Klasik Penyakit Infeksi
Menurutnya data dari Studi Gejala COVID Inggris telah menemukan bahwa Omicron tampaknya menunjukkan penyimpangan dari "tiga klasik" gejala COVID-19 yaitu demam, batuk, dan kehilangan penciuman atau perasa.
Hal serupa diungkap oleh peneliti di Norwegia, yang melaporkan 87 kasus yang dikonfirmasi atau kemungkinan, hanya lebih dari setengahnya yang melaporkan demam, 23 persen mengalami kehilangan rasa, dan hanya 12 persen yang mengalami penurunan penciuman.
Joyce Sanchez, MD, spesialis penyakit menular Froedtert & MCW dan direktur Klinik Kesehatan Perjalanan Froedtert & MCW, pun mempunyai pendapat serupa.
"Hilangnya rasa dan bau adalah ciri umum dan pembeda lainnya, meskipun beberapa penelitian menunjukkan mungkin ada lebih sedikit batuk dan hilangnya rasa dan bau dengan varian Delta dibandingkan dengan jenis leluhur."
Jadi jika mengalami gejala tersebut, perlu menjalani tes COVID karena kemungkinan kecil itu merupakan tanda penyakit lain.
Gejala Infeksi Covid-19 Dominan di Indonesia
Source | : | Tribunnews-omicron,Liputan6-omicron |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar