"Adapun upah yang saya terima sebanyak Rp 100 ribu sampai Rp 800 ribu," ucapnya mengakhiri video.
Baru-baru ini hal tersebut kembali terjadi di kota Semarang, Jawa Tengah.
Baca Juga: Gejala Virus Corona, Tanda-tanda yang Perlu Diketahui Pada Kulit, Bibir, dan Kuku
Tapi joki vaksin di Jawa tengah tidak mebuat pengakuan, namun dirinya tertangkap basah dan harus berurusan dengan pihak berwajib.
Kasus joki vaksinasi itu terungkap di Puskesmas Manyaran, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang pada Senin 3 Januari 2022 sekira pukul 10.30 WIB.
Aksi joki vaksin tersebut tak berjalan mulus ketika petugas Puskesmas curiga ada yang tidak beres.
"Telah ditemukan seseorang dengan identitas CL yang hendak melakukan vaksinasi, namun saat dilakukan screening antara fisik dan identitas berbeda," kata Kapolrestabes Semarang, AKBP Irwan Anwar kepada awak media, Rabu (5/12/2021).
Baca Juga: Hasil Uji Klinis KIPI Vaksin Booster dari Satgas Covid-19 dan Rekomendasinya
"Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ternyata yang bersangkutan bernama DS. Yang bersangkutan dimintai tolong untuk vaksin atas nama CL oleh IO merupakan tetangga CL," papar Irwan.
Berdasarkan keterangan DS, dia dimintai tolong oleh IO untuk menggantikan CL mengikuti vaksinasi. CL tidak bisa hadir dengan alasan tengah berduka saudaranya meninggal dunia.
"Dia (DS) tidak mengenal CL, yang dia tahu adalah IO dan dia menjanjikan jika berhasil menggantikan vaksin akan diberikan ongkos Rp500 ribu. Tapi saat ditanya petugas vaksin dia mengaku bernama CL, saat dilakukan pemeriksaan oleh petugas dia tidak bisa menjawab perbedaan foto identitas dan dirinya," terangnya.
"Akhirnya mengaku bahwa dia bernama DS, karena perbedaan tersebut dia mengakui semua dan tidak jadi dilakukan vaksinasi," jelas Irwan lebih lanjut.
Source | : | Tribun Jateng,Gridhealth.id |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar