Baca Juga: 3 Juta Orang Meninggal Setiap Tahun Karena 'Overdosis' Garam, WHO
Jadi bagaimana kita, sebagai spesies, mengalahkan flu Spanyol? Kita tidak melakukannya. Kita bertahan. Flu menyerang komunitas individu sampai kehabisan orang untuk menginfeksi.
Sepertiga dari populasi dunia diyakini telah tertular flu Spanyol selama pandemi itu, dan memiliki tingkat fatalitas kasus setinggi 10% hingga 20% secara global.
Sekitar 675.000 orang di Amerika meninggal dari populasi 103,2 juta, jumlah yang baru-baru ini dilampaui oleh korban Covid-19 dari populasi AS tahun 2020 sebesar 329,5 juta.
Vaksin flu tidak akan dikembangkan sampai tahun 1930-an dan tidak akan tersedia secara luas selama dekade berikutnya.
Pada akhirnya, virus melewati proses yang disebut atenuasi. Pada dasarnya, menjadi berkurang dampak buruknya. Hingga kini masih ada turunan flu Spanyol, tetapi sifatnya jadi endemik, bukan pandemi.
Sebagai masyarakat, kita menerima sejumlah kematian akibat penyakit yang diketahui. Flu musiman yang normal biasanya membunuh kurang dari 0,1% orang yang tertular. Kematian antara 12.000 dan 52.000 orang di AS setiap tahun selama dekade terakhir.
Flu musiman biasa kurang menular dan kurang mematikan dibandingkan Covid-19. Bahwa orang-orang mencuci tangan, bekerja dari rumah dan menjaga jarak sosial di musim flu musim dingin 2020 kemungkinan berkontribusi pada fakta bahwa itu adalah musim flu yang relatif ringan.
Meskipun penutupan bisnis dan sekolah tidak cukup untuk mencegah gelombang musim dingin Covid-19 yang menghancurkan, langkah-langkah itu cukup untuk mencegah flu. Satu strain mungkin telah benar-benar padam
Ketika tempat-tempat dibuka kembali dan orang-orang merasa lebih percaya diri untuk bersosialisasi dan bepergian lagi, flu dapat kembali menjadi bencana. Kesimpulan, flu akan tetap ada dan mungkin muncul dengan varian/strain yang baru. Flu berakhir sebagai endemik.
2. POLIO
Epidemi polio pertama yang didokumentasikan di Amerika Serikat adalah pada tahun 1894. Wabah terjadi sepanjang paruh pertama abad ke-20, terutama membunuh anak-anak dan membuat lebih banyak lagi lumpuh.
Source | : | Reuters,WHO,Agence France Presse |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar