GridHEALTH.id - Viral berita mengenai data pasien dari server Kemenkes RI bocor.
Tak hanya bocor, banyak diberitakan data tersebut pun diperjual belikan di sebuah forum online Raid Forums.
Jumlah data yang bocor dan diperjual belikan itu tidak tanggung-tanggung, ada data enam juta pasien.
Secara keseluruhan, ukuran data Kemenkes yang diduga bocor dan dijual di Raid Forums itu disebut mencapai 720 GB.
Baca Juga: Dalam 2 Minggu Kebijakan Pemerintah Perihal Penanganan Covid-19 Bisa Berubah, Ini Kata Luhut
Semuanya diakui penjual dari server milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia.
Penjual merinci, data tersebut memuat tiga informasi utama dari rekam medis enam juta pasien di Indonesia.
Misalnya, ada hasil pemeriksaan radiologi, termasuk foto dan identitas pasien, serta hasil CT Scan, tes Covid-19, hingga hasil rontgen (X-Ray) lengkap dengan nama pasien, asal rumah sakit, dan waktu pengambilan gambar.
Penjual mengeklaim bahwa rekam medis itu berasal dari berbagai rumah sakit besar di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Gejala Dini Terkena Diabetes yang Sering Tidak Disadari, ini Tandanya
Selain pemeriksaan radiologi, data yang dijual penjual juga memuat rekam medis dari hasil pemeriksaan jantung (pemeriksaan elektrokardiogram/EKG) dan laboratorium.
Penjual juga menyertakan tautan berisi sampel dokumen berukuran 3,26 GB yang bisa diunduh secara gratis.
Selain itu, penjual juga memberikan tautan yang mengarah ke sebuah video demo.
Video itu memperlihatkan isi rekam medis pasien di server Kemenkes yang diduga bocor.
Baca Juga: Pelaku Perjalanan Luar Negeri Banyak yang Nakal, Karantina Digantikan Oleh Orang Lain
Penjual sendiri, melansir Kompas.com (6/1/2022), merupakan anggota forum online Raid Forums dengan nama akun "Astarte".
Jual beli data pasien ini sangat ilegal.
Dampaknya pun tidak main-main.
Dampak negatif data rekam medis yang bocor menurut Pengamat keamanan internet dari Vaksin.com, Alfons Tanujaya, data medis yang bocor bisa disalahgunakan dan mengakibatkan kerugian yang besar bagi pemiliknya.
Alfons mencontohkan, jika pasien yang mengalami kebocoran data mengidap penyakit atau kondisi medis tertentu yang sifatnya rahasia, dan jika diketahui oleh publik akan mengakibatkan dirinya dijauhi atau bahkan diberhentikan dari pekerjaannya.
Baca Juga: Beda Sakit Menstruasi Normal dan Tidak Normal, Pengaruhi Kesuburan
"Tentu hal ini akan sangat merugikan," terang Alfons dilansir dari KompasTekno (7/1/2022).
Selain itu, jika foto medis pasien yang tidak pantas dilihat lalu disebarkan, menurut Alfons hal itu akan memberikan dampak psikologis yang berat bagi pasien.
"Ini hanya sedikit risiko sehubungan rekam medis yang bocor, dan tidak terhitung data pribadi seperti nomor telepon dan data kependudukan yang bocor dan jelas akan menjadi sasaran eksploitasi," papar Alfons.
Mengenai bocornya data pasien dari server Kemenkes "Kami sedang melakukan 'assessment' permasalahan yang terjadi dan mengevaluasi sistem kami," kata Chief Digital Transformation Officer, Kemenkes, Setiaji, seperti dikutip dari ANTARA.
Hal yang sama dipaparkan oleh Jubir Vaksinasi Covid-19 sekaligus Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi.
Sejauh ini, Nadia belum banyak memberikan tanggapan terkait masalah ini, termasuk membantah atau membenarkan dugaan kebocoran data ini.
Ia hanya mengatakan bahwa pihaknya sedang menelusuri dugaan kebocoran data ini. "Sedang ditelusuri," kata Nadia kepada KompasTekno melalui pesan singkat, Kamis (6/1/2022).(*)
Baca Juga: Ini Gejala Luka Dibawah Korengan yang Masih Terinfeksi, Belum Sembuh
Source | : | Kompas.com,Antara |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar