Selain itu, memilih sarapan seimbang yang lebih tinggi protein dapat membantu remaja tetap bertenaga dan puas sampai makan berikutnya.
Sebuah penelitian pada 20 gadis remaja menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi sarapan berbasis telur berprotein lebih tinggi kurang lapar dan lebih sedikit ngemil sepanjang hari dibandingkan mereka yang makan sarapan berbasis sereal yang lebih rendah protein .
10. Hindari makanan produk diet
Makanan dan minuman yang dipasarkan sebagai “diet-friendly” dapat dikemas dengan pemanis buatan, lemak tidak sehat, dan bahan lain yang tidak baik untuk kesehatan.
Baca Juga: Konsumsi Susu di Indonesia Paling Rendah di ASEAN, Padahal Bisa Bantu Cegah Stunting
Baca Juga: Belum Optimal dan Masih Jauh dari Target, WHO Acungi Jempol Program Vaksinasi Covid-19 di Indonesia
Pemanis buatan seperti aspartam dan sucralose telah dikaitkan dengan masalah kesehatan, termasuk sakit perut, migrain, dan bahkan penambahan berat badan dalam beberapa penelitian.
Plus, makanan dan minuman diet biasanya sangat diproses dan jarang mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh tumbuh.
Alih-alih membeli makanan diet, pilihlah makanan yang utuh, tidak diproses, dan mengenyangkan untuk makanan dan camilan.
11. Fokus pada makanan
Makan dengan penuh perhatian berarti memperhatikan makanan kita untuk mengembangkan hubungan yang lebih baik dengan makan, kesadaran tubuh, dan pengaturan makanan
Seringkali, remaja makan makanan dan camilan saat bepergian atau saat terganggu oleh televisi atau smartphone, yang dapat menyebabkan makan berlebihan.
Source | : | Health Line |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar