Walau berat badan sudah turun, olahraga tetap harus dilakukan. Salah satunya untuk mengencangkan perut kendur. Dengan melakukan olahraga, otot tubuh akan terbentuk dan memperbaiki kulit bergelambir.
Jenis olahraga yang bisa dilakukan untuk memperbaiki perut kendur setelah diet di antaranya plank dan stomach crunch.
Gerakan stomach crunch yang mirip dengan sit-up ini bisa dilakukan sebanyak 12 kali sehari. Sedangkan saat melakukan plank, tahan posisi tubuh melayang selama 5-10 detik dan ulangi sebanyak 8-10 kali.
Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Perut Kembung, Salah Satunya Jalan Kaki Setelah Makan
2. Perhatikan pola makan
Agar perut kendur setelah berat badan turun bisa segera hilang, jangan lupa untuk tetap perhatikan pola makan. Konsumsi lah makanan yang kaya protein tanpa lemak, untuk menghindari kehilangan otot dan mencipatakan otot yang baru.
3. Banyak minum air putih
Melansir Verywell Health, Rabu (19/01/2022), perut kendur setelah turun berat badan juga bisa diatasi dengan menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Baca Juga: 4 Hal Ini Bisa Buat Penyandang Diabetes Sakit Perut, Ketahui Cara Mengatasinya
Pasalnya, kulit yang terhidrasi dengan baik akan lebih elastis dan fleksibel, dibandingkan kondisi kulit yang dehidrasi.
4. Operasi kontur tubuh
Mengencangkan perut kendur setelah menurunkan berat badan secara alami, membutuhkan waktu yang lebih lama. Terdapat tindakan medis yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi ini, yakni operasi kontur tubuh.
Dilakukan oleh ahli bedah, tindakan pembedahan ini dilakukan dengan menghilangkan kulit dan lemak berlebih dari tubuh.
Selain itu, juga akan dilakukan perbaikan bentuk jaringan yang tersisa, sehingga penampilan tubuh menjadi lebih alami. Operasi yang dilakukan untuk mengatasi perut kendur adalah abdmonioplasty.
Proses penyembuhan biasanya berjalan selama beberapa bulan, tapi ada juga orang yang merasa kondisinya sudah membaik dalam waktu empat minggu saja.
Baca Juga: Lemak Perut Berisiko Datangkan Penyakit, Ini Cara Mudah Menguranginya
Source | : | Mayo Clinic,Verywell Health,National Institute of Health |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar