Elastase mencerna dan mendegradasi berbagai jenis protein.
Selama tes ini, sampel tinja pasien dianalisis untuk mengetahui adanya elastase.
3. Computed tomography (CT) scan dengan pewarna kontras
Pemindaian ini dapat membantu menyingkirkan penyebab lain dari sakit perut dan juga dapat menentukan apakah ada peradangan (pembengkakan), jaringan parut, atau pengumpulan cairan di dalam atau di sekitar pankreas.
4. USG perut
Ultrasonografi perut dapat mendeteksi batu empedu dan cairan dari peradangan di perut (asites).
Ini juga dapat menunjukkan saluran empedu yang membesar, abses, atau pseudokista.
Baca Juga: Jangan Asal Pilih, Ada Susu yang Jadi Pantangan Para Penyandang Diabetes
5. Kolangiopankreatografi retrograde endoskopik (ERCP)
Selama ERCP, seorang profesional kesehatan menempatkan tabung ke tenggorokan, ke perut, lalu ke usus kecil.
Kateter kecil dimasukkan ke pankreas dan saluran empedu, dan pewarna disuntikkan untuk membantu dokter melihat struktur saluran empedu, saluran empedu lainnya, dan saluran pankreas pada sinar-X.
6. USG endoskopi
Selama tes ini, probe yang dipasang pada teropong yang menyala ditempatkan di tenggorokan dan ke dalam perut.
Gelombang suara menunjukkan gambar organ di perut.
Ultrasonografi endoskopi dapat mengungkapkan batu empedu dan dapat membantu dalam mendiagnosis pankreatitis parah ketika tes invasif seperti ERCP dapat memperburuk kondisi.
7. Kolangiopankreatografi resonansi magnetik
Jenis pencitraan resonansi magnetik (MRI) ini dapat digunakan untuk melihat saluran empedu dan saluran pankreas.
MRI/MRCP memberikan pencitraan pankreas yang sangat baik dan tidak menggunakan radiasi.
Ini adalah tes pencitraan dan bukan tes fungsi pankreas.(*)
Baca Juga: 4 Hal Ini Bisa Buat Penyandang Diabetes Sakit Perut, Ketahui Cara Mengatasinya
Source | : | Betterhealth.vic.gov.au,My.clevelandclinic.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar