GridHEALTH.id - Pankreas merupakan salah satu organ penting yang dimiliki manusia.
Dijelaskan pada laman betterhealth.vic.gov.au, pankreas terletak di perut, lebih tepat terselip di belakang perut.
Bentuknya agak seperti kecebong, gemuk di satu ujung dan ramping di ujung lain, serta panjangnya sekitar 25 cm.
Pankreas memiliki peran ganda, sebab organ ini adalah organ dari sistem pencernaan dan sistem hormonal (endokrin).
Setelah makanan dihaluskan dan dicerna sebagian oleh lambung, makanan didorong ke duodenum (bagian pertama dari usus kecil).
Pankreas menambahkan cairan pencernaannya sendiri dan enzim ke makanan, melalui saluran kecil yang menempel pada duodenum.
Proses ini dikatakan milik 'pankreas eksokrin'.
Pankreas juga memproduksi hormon insulin, yang membantu mengontrol jumlah gula dalam darah.
Ini adalah peran 'pankreas endokrin'.
Baca Juga: LADA, Diabetes Autoimun Laten Pada Orang Dewasa Rawan Komplikasi
Ketika fungsi pankreas tersebut terganggu, tentu ada banyak risiko penyakit pankreas yang bisa jadi dialami.
Untuk itu, penting bagi kita mengetahui cara cek kesehatan pankreas.
Melansir laman my.clevelandclinic.org (27/10/2016), berikut cara cek kesehatan pankreas untuk mengetahui mereka berfungsi baik atau tidak.
1. Tes fungsi pankreas sekretin
Tes fungsi pankreas sekretin mengukur kemampuan pankreas untuk merespon hormon sekretin.
Diketahui usus halus menghasilkan sekretin dengan adanya makanan yang dicerna sebagian.
Biasanya, sekretin merangsang pankreas untuk mengeluarkan cairan dengan konsentrasi tinggi bikarbonat.
Cairan ini menetralkan asam lambung dan diperlukan untuk memungkinkan sejumlah enzim berfungsi dalam pemecahan dan penyerapan makanan.
Orang dengan penyakit yang melibatkan pankreas (misalnya, pankreatitis kronis, cystic fibrosis, atau kanker pankreas) mungkin memiliki fungsi pankreas yang abnormal.
Baca Juga: Peneliti Temukan Virus Corona Dapat Mengacaukan Fungsi Sel Pankreas
Dalam melakukan tes fungsi pankreas sekretin, seorang profesional kesehatan akan menempatkan tabung ke tenggorokan, ke dalam perut, kemudian ke duodenum (bagian atas usus kecil).
Sekretin dimasukkan dan isi sekret duodenum diaspirasi (dikeluarkan dengan suction) selama sekitar satu jam dan dianalisis.
2. Tes elastase tinja
Tes elastase tinja mengukur elastase, enzim yang ditemukan dalam cairan yang diproduksi oleh pankreas.
Elastase mencerna dan mendegradasi berbagai jenis protein.
Selama tes ini, sampel tinja pasien dianalisis untuk mengetahui adanya elastase.
3. Computed tomography (CT) scan dengan pewarna kontras
Pemindaian ini dapat membantu menyingkirkan penyebab lain dari sakit perut dan juga dapat menentukan apakah ada peradangan (pembengkakan), jaringan parut, atau pengumpulan cairan di dalam atau di sekitar pankreas.
4. USG perut
Ultrasonografi perut dapat mendeteksi batu empedu dan cairan dari peradangan di perut (asites).
Ini juga dapat menunjukkan saluran empedu yang membesar, abses, atau pseudokista.
Baca Juga: Jangan Asal Pilih, Ada Susu yang Jadi Pantangan Para Penyandang Diabetes
5. Kolangiopankreatografi retrograde endoskopik (ERCP)
Selama ERCP, seorang profesional kesehatan menempatkan tabung ke tenggorokan, ke perut, lalu ke usus kecil.
Kateter kecil dimasukkan ke pankreas dan saluran empedu, dan pewarna disuntikkan untuk membantu dokter melihat struktur saluran empedu, saluran empedu lainnya, dan saluran pankreas pada sinar-X.
6. USG endoskopi
Selama tes ini, probe yang dipasang pada teropong yang menyala ditempatkan di tenggorokan dan ke dalam perut.
Gelombang suara menunjukkan gambar organ di perut.
Ultrasonografi endoskopi dapat mengungkapkan batu empedu dan dapat membantu dalam mendiagnosis pankreatitis parah ketika tes invasif seperti ERCP dapat memperburuk kondisi.
7. Kolangiopankreatografi resonansi magnetik
Jenis pencitraan resonansi magnetik (MRI) ini dapat digunakan untuk melihat saluran empedu dan saluran pankreas.
MRI/MRCP memberikan pencitraan pankreas yang sangat baik dan tidak menggunakan radiasi.
Ini adalah tes pencitraan dan bukan tes fungsi pankreas.(*)
Baca Juga: 4 Hal Ini Bisa Buat Penyandang Diabetes Sakit Perut, Ketahui Cara Mengatasinya
Source | : | Betterhealth.vic.gov.au,My.clevelandclinic.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar