Makan banyak daging merah dan olahan susu penuh lemak sebagai bagian dari diet tinggi protein dapat mmeicu risiko penyakit jantung.
Baca Juga: Deteksi Dini Glaukoma, Hati-hati Bisa Sebabkan Kebutaan, Studi
Hal tersebut diperkirakan terkait dengan asupan lemak jenuh dan kolesterol yang lebih tinggi.
Menurut studi 2010, makan daging merah dalam jumlah besar dan produk susu tinggi lemak terbukti meningkatkan risiko penyakit jantung koroner pada wanita.
Makan unggas, ikan, dan kacang-kacangan menurunkan risiko penyakit jantung.
Sebuah studi 2018 juga menunjukkan bahwa konsumsi daging merah dalam jangka panjang dapat meningkatkan trimetilamina N-oksida (TMAO).
TMAO adalah bahan kimia yang dihasilkan usus terkait dengan penyakit jantung.
Temuan studi juga menunjukkan bahwa mengurangi atau menghilangkan diet daging merah bisa menghilangkan efek penyakit jantung tersebut.
9. Kehilangan kalsium
Makan dengan kelebihan protein dapat menyebabkan hilangnya kalsium.
Kondisi itu kadang-kadang dikaitkan dengan osteoporosis dan kesehatan tulang yang buruk.
Baca Juga: Daftar Zona Merah Omicron DKI Jakarta dan yang Sudah Bebas Covid-19 Nasional
Sebuah tinjauan studi 2013 menemukan hubungan antara tingkat konsumsi protein yang tinggi dan kesehatan tulang yang buruk.
Namun, studi 2013 lainnya menemukan bahwa efek protein pada kesehatan tulang tidak meyakinkan.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memperluas dan menyimpulkan temuan tersebut.(*)
Baca Juga: 5 Jenis Protein Perlu Dikonsumsi Agar Luka Jahitan Usai Melahirkan Cepat Kering
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "9 Bahaya Kelebihan Protein bagi Tubuh"
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar