GridHEALTH.id - Kasus Covid-19 varian Omicron telah menyebar luas di Indonesia.
Tidak hanya di DKI Jakarta, pasien varian Omicron pun sudah banyak terdeteksi di wilayah-wilayah lainnnya.
Kasus Covid-19 varian Omicron pertama kali terdeteksi di Indonesia pada Desember 2021, di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
Kementerian Kesehatan RI mencatat kasus positif varian Omicron di Indonesia per Rabu (26/01/2022), sudah mencapai 1.988 orang.
Dari seribu orang yang terpapar varian Omicron, 765 orang telah dinyatakan sembuh dan menyelesaikan perawatannya.
Melansir Kontan.co.id, Jumat (28/01/2022), menteri kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperkirakan kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia sebagian besar terjadi karena varian Omicron.
Dalam langkah antisipasi gelombang Omicron, ia meminta agar masyarakat juga tahu mengenai gejala-gejalanya.
Dengan mengenal gejala Omicron, penularan varian Covid-19 baru ini bisa diminimalisir.
Budi Gunadi mengingatkan, meskipun gejalanya ringan mirip dengan flu, tapi penularan varian Omicron berjalan cepat.
Baca Juga: Gejala Infeksi Omicron yang Ditemukan di RS Persahabatan, dan 2 Pasien yang Meninggal
Selain orang dewasa, gejala varian Omicron pada anak balita juga harus diperhatikan.
Anak balita masuk dalam kelompok rentan dan sampai saat ini belum bisa menerima vaksin Covid-19.
Gejala varian Omicron pada anak perlu diketahui. Profesor pediatri di Rutgers-Robert Wood Johnson Medical School Maya Ramagopal, MD, mengatakan, "Gejala (pada anak-anak) dapat serupa dengan yang terlihat pada orang dewasa."
Baca Juga: Kenali 'Efek Nocebo', Respons Negatif Terhadap Vaksin Covid-19
Melansir VeryWell Health, Jumat (28/01/2022), berikut adalah gejala varian Omicron yang terjadi pada anak.
1. Batuk
2. Mudah lelah atau kelelahan
3. Penyumbatan
Baca Juga: Ini Beda Omicron Dengan Varian Covid-19 Lainnya, Dr. Anthony Fauci: 'Masyarakat Perlu Waspada'
4. Hidung meler
5. Sakit kepala
Daniel S. Ganjian, MD, FAAP, dokter anak di Pusat Kesehatan Providence Saint John California, mengatakan kalau ia sampai saat ini belum melihat balita yang kemampuan penciumannya hilang karena varian Omicron.
"Yang kami biasanya lihat adalah demam, batuk, dan hidung meler, itu Omicron. Terkadang kami juga (menemui) yang muntah dan diare," ujarnya.
Ganjian juga mengatakan, anak yang batuk karena Omicron juga mengeluarkan suara yang bising dan sulit bernapas.
Cara yang paling tepat untuk melindungi balita dari paparan Covid-19 adalah dengan disiplin mematuhi protokol kesehatan.
Selain itu, anggota keluarga yang sudah bisa divaksin, harus segera mendapatkan vaksinasi dosis lengkap ataupun booster.
Baca Juga: Di Kulit Varian Omicron Dapat Bertahan Lama Hingga 21 Jam, Studi
Source | : | Kontan.co.id,Verywell Health |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar