Tapi ada satu hal yang harus kita ketahui, pasien tidak mengeluhkan sesak napas. Tapi kenyataannya dia mengalami sesak napas.
Contoh, pada pasien covid-19, dapat terjadi happy hypoxia, yaitu suatu kondisi pasien tidak mengeluhkan sesak (tanpa symptom) namun sign atau tanda-tanda sesak didapatkan secara nyata pada pasien tersebut.
“Bisa jadi pasien tidak mengatakan sesak, tapi dia mengalami hipoksia atau turunnya kadar oksigen di bawah 95%. Itu sudah dapat dikatakan sebagai kondisi sesak napas,” jelas alumni FK UNAIR tersebut.
Sign atau tanda dalam sesak napas juga dapat dilihat dari frekuensi pernapasan.
“Normalnya seseorang bernapas dengan frekuensi antara 10 sampai 20 kali setiap menit, maka ketika sesak akan mengalami peningkatan,” tuturnya.
Terkait adanya peningkatan dalam frekuensi pernapasan, dr. Alfian menyebut hal itu sebagai takipnea. “Itu (takipnea, Red), adalah bahasa medisnya. Sebagai tanda sesak secara sederhana, takipnea berarti peningkatan frekuensi napas di atas 20 kali per menit,” imbuh dr. Alfian.
Tanda lainnya, yakni dilihat dari kecepatan pergerakan dinding dada.
“Kita juga bisa melihat tanda sesak napas yang berat dari adanya napas paradoksikal (pernapasan paradoks perut dan dada, Red), retraksi (tarikan otot dinding dada, Red), dan pada bayi didapati pernapasan cuping hidung” terang dokter yang pernah menjadi sekretaris satuan tugas (satgas) Covid-19 UNAIR tahun 2020 tersebut.
Tanda objektif lain pada sesak napas yakni penurunan kadar oksigen di dalam darah.
Baca Juga: dr Erlina Burhan Ingatkan Masuk Angin yang Jadi Gejala Omicron Ini
Secara sederhana, hal itu (penurunan kadar oksigen, Red) dapat terpantau pada alat saturasi oksigen. “Pasien yang mengalami sesak napas, akan didapatkan saturasi oksigennya turun dibawah 95%”, tegas dr. Alfian.
Pada saat penderita sesak napas mengalami serangan sesak napas perlu adanya pertolongan, berikut ini tips pertolongan pertama pada sesak napas, dilansir dari dinkes.bantulkab.go.id (26/9/2014).
Source | : | Unair News-Sesak Napas,Dinkes Bantul-sesak napas,Baliprov-sesak napas |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar