GridHEALTH.di -Pandemi Covid-19 masih berlangsung di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia.
Malah kini Indonesia salah satu negara di Dunia yang sedang menghadapi serbuan virus Covid-19 varian Omicron.
Kasus Omicron di Indonesia peningkatannya sangat cepat dan drastis, hal ini disebabkan karena Omicron penularannya sangat cepat, melebihi varian Covid-19 lainnya.
Jadi tidak heran saat ini, Omicron sudah mendominasi varian virus Covid-19 yang bersirkulasi di masyarakat dilevel nasional maupun di level global.
Angkanya sudah mencapai 95 persen lebih.
Baca Juga: 5 Manfaat Makan Biji Labu Kuning, Bisa Menurunkan Risiko Kanker
"Hal ini penting untuk dapat kita pahami bersama bahwa penularan omicron yang jauh lebih cepat 4-5 kali lebih cepat dari delta," tutur Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid dalam konferensi pers, Rabu (16/2/2022).
Menurut data GISAID (16/2/2022), perkembangan kasus Covid-19 varian Omicron (B.1.1.529) di Indonesia telah mencapai 6.130 kasus per Rabu, 16 Februari 2022.
Varian Omicron di Indonesia ini memiliki selisih 70 kasus dibandingkan hari sebelumnya.
Jadi secara mingguan, kasus di Indonesia ini tumbuh 41,64 persen.
Baca Juga: Cara ke 3 Cegah Infeksi Covid-19, Menjaga Kebersihan Hidung dan Mulut dengan Berkumur
Kasus positif Covid-19 di Indonesia lebih didominasi oleh kasus-kasus yang terjadi di Jawa dan Bali.
Masyarakat diharapkan tetap tenang, karena pemerintah sudah lebih siap menghadapi fase peningkatan gelombang varian Omicron mengingat pembelajaran di gelombang Delta pada Juli-Agustus 2021.
“Kami memprediksi peningkatan kasus di pulau Jawa, di luar Jawa, dan Bali akan mulai terjadi dalam beberapa minggu ke depan setelah melihat pola dari pembelajaran selama gelombang Delta sebelumnya," kata dr. Nadia.
Pemerintah terus mengimbau untuk masyarakat tetap melakukan upaya-upaya penguatan protokol kesehatan.
Serta pemerintah daerah diharapkan melakukan penguatan testing, tracing, treatment untuk mencegah perluasan penyebaran Covid-19 varian omicron.
Baca Juga: Healthy Move, Hindari 5 Kesalahan Saat Latihan Untuk Mendapatkan Lengan Kencang
"Kami berharap, masyarakat tetap waspada walaupun mungkin terjadi penurunan kasus di wilayahnya. Ingat bahwa untuk Jawa dan Bali akan ada potensi peningkatan kasus di 3 sampai 4 minggu ke depan," ujar Siti.
Untuk kasus infeksi Omicron, akan berdampak semakin banyak orang yang terinfeksi baik yang bergejala maupun yang tidak bergejala.
Omicron bisa menyerang mereka yang belum atau sudah divaksin.
Kasus Omicron Tertinggi di Asia Tenggara
Baca Juga: Pentingnya Suplemen Vitamin E, Meningkatkan Imunitas di Masa Pandemi
Negara dengan kasus Omicron tertinggi di Asia Tenggara masih ditempati Thailand sebanyak 2.733 kasus.
Setelahnya Singapura di urutan ketiga.
Dibandingkan pekan sebelumnya, jumlah kasus Omicron di Singapura tumbuh 13,15 persen.
Sedangkan untuk data harian angka jumlah kasus Omicron di negara ini turun 1,06 persen dibanding hari sebelumnya yang tercatat 1.974 jiwa.
Selanjutnya, jumlah kasus Omicron di Filipina naik 5,09 persen menjadi 1.198 kasus dibandingkan pekan sebelumnya.
Jumlah kasus Omicron di Malaysia naik 29,17 persen menjadi 899 kasus dibandingkan pekan sebelumnya.
Baca Juga: 4 Tips Merawat Lansia yang Terinfeksi Covid-19 Selama di Rumah
Jumlah kasus Omicron di Kamboja naik 36,19 persen menjadi 350 kasus dibandingkan pekan sebelumnya
Laporan GISAID terbaru (16/2/2022) menyebutkan, telah mendeteksi kasus Covid-19 Omicron di seluruh dunia dengan jumlah total mencapai 1,31 juta kasus.
Jumlah varian Covid-19 tersebut naik dibandingkan pekan sebelumnya yang berjumlah 1,08 juta kasus.(*)
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar