Pertama, memperhatikan tinggi badan. Menurut WHO, anak dikatakan pendek jika di bawah minus 2 atau sangat pendek di bawah minus 3.
Kedua, memantau berat badan anak yang disesuaikan dengan tingginya.
Baca Juga: Jangan Khawatir, Anak Dengan Diabetes Bisa Memiliki Masa Depan Cerah
Ketiga, apakah ada gangguan perkembangan. Karena, stunting biasanya diikuti oleh masalah perkembangan (keterampilan kognisi dan motorik)
Keempat, lingkar kepala yang berkaitan dengan perkembangan otak anak
Kelima, melihat perkembangan anak sesuai dengan umurnya menggunakan acuan Kartu Kembang Anak dari BKKBN.
“Upaya pemantauan tumbuh kembang anak secara berkala penting untuk diterapkan oleh semua orangtua. Kemajuan teknologi telah memungkinkan orangtua untuk bisa memantau tumbuh kembang anak melalui aplikasi tumbuh kembang,” ujarnya.
Baca Juga: Pubertas Sebelum Waktunya, Ini Tanda-tanda Anak Menunjukkan Pubertas Dini
Dokter Madarina mengatakan, deteksi dan penanganan stunting sedini mungkin diperlukan untuk mencegah terganggunya perkembangan otak pada 1.000 hari pertama kehidupan anak.
Namun diagnosis yang tepat sangat penting, untuk menghindari kesalahan yang merugikan anak di kemudian hari.
Pasalnya dalam penanganan stunting, anak-anak akan diberikan tambahan asupan kalori.
Penanganan seperti itu jika diberikan kepada anak yang tidak stunting, berisiko memicu terjadinya obesitas yang dapat menyebabkan berbagai penyakit serius di kemudian hari.
Baca Juga: Mengenal Gejala Osteosarcoma, Kanker Tulang yang Sering Menyerang Anak Remaja
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar