Paparan radioaktif tinggi paling tidak terjadi kepada 5 juta orang yang bertempat tinggal di beberapa daerah di Belarusia, Rusia, dan Ukraina.
Itu belum termasuk sekitar 350 ribu orang pekerja, terdiri dari tentara, karyawan reaktor, polisi, dan petugas pemadam kebakaran yang terlibat dalam penanganan bencana pada 1986-1987. Ditambah liquidator atau pekerja pembersih radioaktif yang mencapai 830 ribu orang.
Meski telah puluhan tahun, dampak ledakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) masih dirasakan hingga saat ini dan mungkin sampai beberapa generasi ke depan.
Itu lantaran masih adanya paparan zat radioaktif yang mengancam kesehatan manusia maupun lingkungan.
Ketua Masyarakat Reksa Bumi (Marem), Dr. Lilo Sunaryo, seperti dalam keterangan tertulis, dilansir dari Unika.ac.id (28/4/2021) mengatakan, menurut IAEA kecelakaan nuklir Chernobyl adalah kecelakaan PLTN terburuk di dunia.
Biaya yang ditimbulkan dari bencana Chernobyl sebesar 235 miliar solar AS.
Baca Juga: Penyintas Infeksi Covid-19 Berisiko Alami Gangguan Mental, Studi
Kajian yang dilakukan oleh USC Institute of Global Health memperkirakan dampak radiasi Chernobyl menciptakan biaya hingga 700 miliar dolar AS.
Ukraina dan Belarusia juga harus mengalokasikan anggaran untuk mengatasi dampak Chernobyl, termasuk santunan keluarga yang terkena dampak.
Kini saat perang Russia Vs Ukraina, pasukan Russia pada hari pertama dan kedua serangan telah menguasai area terlarang Chernobyl.(*)
Baca Juga: Healthy Move, 5 Tips Latihan Efektif Untuk Mengatasi Leher Kaku
Source | : | Dlhk.jogjaprov.go.id-chernobyl,Unika.ac.id |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar