GridHEALTH.id - Perang Rusia dan Ukraina yang baru berlangsung banyak disesalkan oleh penduduk dunia.
Karena apapun alasannya peran dampaknya akan merugikan banyak makhluk di muka bumi, bahkan merugikan ekosistem dan merusak alam, tempat manusia bergantung untuk hidup.
Tapi apa mau dikata, saat ini perang telah terjadi.
Tapi yang banyak ditakutkan oleh pengamat dan masyarakat dunia juga para ahli kesehatan dan lingkungan adalah penggunaan senjata nuklir.
Kita tahu, Rusia memiliki senjata nuklir. Ternyata Ukraina pun memilikinya.
Nah, jika sampai senjata nuklir ini digunakan oleh kedua belah pihak bagaimana pun caranya, gambaran yang akan terjadi dan dampkanya bisa jadi lebih parah dari tragedi ledakan dan kebocoran reaktor nuklir chernobyl, yang sekarang berada dikawasan Ukraina.
Bagi yang belum tahu mengenai tragedi chernobyl yang terjadi 36 tahun lalu, dampaknya meluluh lantakan kehidupan alam tanpa kecuali.
Memang saat terjadinya ledakan dan kebocoran chernobyl, saat itu manusia yang tewas 100 orang.
Tapi setelah itu, akibat kebocoran rektor nuklir chernobyl meracuni semua makhluk hidup tanpa kecuali di lokasi tersebut hingga radius yang sangat jauh.
Baca Juga: Gejala Kanker Tulang Sarkoma Ewing, Paling Banyak Serang Anak Laki-laki
PBB dan WHO melaporkan sekitar 4000-an orang meninggal secara tidak langsung terkait dengan ledakan tersebut, karena kanker atau penyakit lain yang disebabkan oleh radiasi.
Sekitar 117.000 orang dievakuasi dari Pripyat. Sebuah zona larangan kemudian ditetapkan sebagai zona terlarang, yaitu lokasi pada radius sekitar 30-an km dari bangunan pembangkit yang tersisa.
Tragedi Nuklir Terburuk
Tragedi Chernobyl adalah salah satu bencana lingkungan terburuk yang pernah terjadi, tidak hanya dihitung dari segi biaya, tetapi juga dari segi berbagai dampak yang ditimbulkannya.
International Nuclear Event Scale(INES) mengukur bencana nuklir Chernobyl berskala 7, atau skala maksimum yang pernah terjadi.
Zona larangan Chernobyl dengan luas sekitar 2800 km persegi, mungkin dapat dikatakan sebagai salah satu zona paling terkontaminasi radioaktif di dunia.
Sekitar 400-an hektar hutan pinus musnah seketika setelah bencana Chernobyl dan berbagai keanekaragaman hayati beserta sumber-sumber air yang ada di lokasi menjadi sangat terkontaminasi.
Ledakan tersebut melepaskan radiasi nuklir yang lebih besar ketimbang bom atom Hiroshima.
Debu radioaktif dihamburkan ke atmosfer selama lebih dari 2 pekan dan mengontaminasi area-area di berbagai tempat di Eropa Barat, hingga Swedia dan Inggris.
Baca Juga: Makan Enak Tetap Sehat Ternyata Bisa, Begini Cara Mensiasatinya
Diperkirakan sekitar 150 ribu kilometer persegi terkontaminasi bahan radioaktif.
Material radioaktif yang dilepaskan ke atmosfer dan lingkungan sekitar reaktor terdiri dari Iodine-131, Cessium-134, dan Cesium-137.
Walaupun usia Iodine-131 hanya 8 hari tapi mudah sekali terserap oleh kelenjar thyroid yang memicu kanker. Sementara radiocesium lebih lama karena memiliki waktu paro sampai 30 tahun.
Paparan radioaktif tinggi paling tidak terjadi kepada 5 juta orang yang bertempat tinggal di beberapa daerah di Belarusia, Rusia, dan Ukraina.
Itu belum termasuk sekitar 350 ribu orang pekerja, terdiri dari tentara, karyawan reaktor, polisi, dan petugas pemadam kebakaran yang terlibat dalam penanganan bencana pada 1986-1987. Ditambah liquidator atau pekerja pembersih radioaktif yang mencapai 830 ribu orang.
Meski telah puluhan tahun, dampak ledakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) masih dirasakan hingga saat ini dan mungkin sampai beberapa generasi ke depan.
Itu lantaran masih adanya paparan zat radioaktif yang mengancam kesehatan manusia maupun lingkungan.
Ketua Masyarakat Reksa Bumi (Marem), Dr. Lilo Sunaryo, seperti dalam keterangan tertulis, dilansir dari Unika.ac.id (28/4/2021) mengatakan, menurut IAEA kecelakaan nuklir Chernobyl adalah kecelakaan PLTN terburuk di dunia.
Biaya yang ditimbulkan dari bencana Chernobyl sebesar 235 miliar solar AS.
Baca Juga: Penyintas Infeksi Covid-19 Berisiko Alami Gangguan Mental, Studi
Kajian yang dilakukan oleh USC Institute of Global Health memperkirakan dampak radiasi Chernobyl menciptakan biaya hingga 700 miliar dolar AS.
Ukraina dan Belarusia juga harus mengalokasikan anggaran untuk mengatasi dampak Chernobyl, termasuk santunan keluarga yang terkena dampak.
Kini saat perang Russia Vs Ukraina, pasukan Russia pada hari pertama dan kedua serangan telah menguasai area terlarang Chernobyl.(*)
Baca Juga: Healthy Move, 5 Tips Latihan Efektif Untuk Mengatasi Leher Kaku
Source | : | Dlhk.jogjaprov.go.id-chernobyl,Unika.ac.id |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar