GridHEALTH.id – Masker menjadi salah satu cara perlindungan dari Covid-19, selain menjaga jarak, mencuci tangan, dan vaksinasi.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, merekomendasikan semua orang untuk menggunakan masker.
Orang yang sudah divaksin ataupun belum, harus menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah dan di tengah kerumunan orang.
Apalagi belakangan ini kasus Covid-19 terus mengalami penambahan yang cukup signifikan setiap harinya.
Jenis masker yang disarankan oleh Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban adalah masker KN95 dan N95, dikutip dari Kompas.com, (17/02/2022).
Berikut merupakan jenis masker yang direkomendasikan.
1. Masker KN95
Melansir Mayo Clinic, Minggu (27/02/2022), masker KN95 adalah jenis respirator yang memenuhi standar internasional tertentu.
Makser ini menawarkan perlindungan lebih, karena dapat menyaring partikel besar maupun kecil saat pemakainya menghirup udara.
Baca Juga: Penyintas Infeksi Covid-19 Berisiko Alami Gangguan Mental, Studi
Namun, saat akan membelinya harus hati-hati karena saat ini banyak masker KN95 palsu yang dijual di pasaran dan tidak memenuhi persyaratan kualitas.
2. Masker N95
Masker N95 juga merupakan jenis respirator yang memenuhi standar kesehatan di Amerika Serikat. Jenis masker ini, dapat memberikan perlindungan yang tinggi bagi pemakainya.
Hampir sama dengan masker KN95, N95 juga dapat menyaring partikel besar dan kecil saat pemakiannya menghirup udara.
CDC mengatakan, makser bedah N95 hanya digunakan oleh penyedia layanan kesehatan dan perlu mejalani tes terlebih dahulu. Sementara yang non-bedah, bisa diperoleh secara bebas oleh masyarakat umum.
Masker ini merupakan jenis sekali pakai. Namun, para peneliti sedang menguji cara untuk mendisinfeksi agar bisa digunakan kembali.
3. Masker medis
Ini merupakan jenis masker yang paling sering digunakan. Disebut juga masker bedah, jenis masker ini hanya boleh sekali pakai.
Masker medis dibuat untuk melindungi pemakainya dari droplet yang mungkin mengandung kuman, bakteri dan virus.
Baca Juga: Bisakah Kita Terinfeksi Delta dan Omicron Secara Bersamaan? Ini Jawaban Pakar
Jenis masker ini juga mampu menyaring partikel besar di udara, ketika pemakainya bernapas.
Untuk membuat masker medis lebih pas di wajah, cobalah buat ikatan kecil dari tali masker. Kemudian lipat dan selipkan sisi masker yang masih menganga.
Bisa juga menggunakan masker ganda, yakni bagian dalam masker medis dan lapisan luarnya ditimpa oleh masker kain.
Sementara itu, penggunaan masker kain saja tidak direkomendasikan di tengah penyebaran varian Omicron.
CDC mengatakan, sejumlah ahli menemukan bahwa masker kain tidak cukup efektif melindungi pengguna dari varian tersebut.
Selain itu, penggunaan masker dengan katup ataupun mengubah bandana menjadi sebuah masker juga tidak direkomendasikan.
Masker katup hanya menyaring udara yang dihirup, tetapi tidak yang dihembuskan. Ini tentu saja membuat udara yang dihembuskan pengguna akan beredar di lingkungan sekitar tanpa filter dan bertentangan dengan tujuan melindungi orang-orang di sekitar.
Baca Juga: Risiko Kematian Covid-19 Lebih Rendah Pada Wanita Dengan Tingkat Hormon Estrogen Lebih Tinggi, Studi
Source | : | Kompas.com,Mayo Clinic |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar