Aterosklerosis adalah kondisi ketika terjadi penumpukan lemak dan plak yang berisi kolesterol di dalam arteri.
Penumpukan tersebut, menyebabkan arteri menjadi kaku dan menyempit, sehingga berisiko terjadi pembekuan darah ataupun serangan jantung.
Dilansir dari Healthline, Jumat (04/03/2022), perkembangan penyakit jantung ini membutuhkan waktu bertahun-tahun.
Anak-anak dengan berat badan berlebih atau obesitas, tekanan darah tinggi, dan masalah kesehatan lain, mempunyai risiko yang cukup tinggi mengalami aterosklerosis.
3. Kawasaki
Penyakit Kawasaki menyebabkan sistem kekebalan tubuh anak menyerang jaringan sehat. Sehingga terjadi peradangan pada arteri koroner dan otot jantung, dikutip dari Children’s Healthcare of Atlanta, Jumat (04/03/2022).
Penyakit ini merupakan penyebab utama gangguan jantung pada 1 dari 4 anak. Sebagian besar berusia di bawah 5 tahun.
Anak-anak yang mengalami penyakit Kawasaki akan demam lebih dari lima hari, muncul ruam, mata merah, bibir bengkak atau pecah-pecah, lidah berwarna merah, pembengkakan di tangan dan kaki, serta kelenjar getah bening yang juga bengkak.
4. Aritmia
Aritmia merupakan salah satu kelainan jantung yang dialami oleh anak-anak, sehingga irama jantung anak tidak normal dan kurang efisien memompa darah.
Gejala dari kondisi ini meliputi kelemahan, kelelahan, pusing, pingsan, dan anak sulit untuk makan.
5. Penyakit jantung rematik
Penyakit jantung rematik adalah kondisi di mana katup jantung sudah rusak secara permanen akibat demam rematik. Kerusakan katup terjadi pasca infeksi Streptococcus yang tidak diobati.
Gejala penyakit jantung rematik meliputi sesak napas terutama saat sedang berbaring atau melakukan aktivitas berat, nyeri dada, dan pembengkakan.
Baca Juga: Kiat Melatih Keterampilan Sosial Anak di Masa Pandemi Covid-19
Source | : | Healthline,CDC,Children's Healthcare of Atlanta |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar