Selanjutnya, Cameron dan rekannya mengamati antara glukosa rata-rata dengan skor perilaku eksternalisasi.
“Untuk setiap kenaikan 5 persen waktu dalam kisaran glikemik normal, ada penurunan skor perilaku eksternalisasi 1,0 dan bahwa untuk setiap peningkatan waktu 5 persen dalam kisaran glikemik tinggi, ada peningkatan perilaku eksternalisasi skor 1,0,” lapor mereka.
Baca Juga: Waspada Jika Anak Sering Ngompol, Bisa Jadi Gejala Awal Diabetes
Cameron mencatat, perilaku yang ditunjukkan oleh anak saat kadar gula darah mereka tinggi, yakni hiperaktif hingga kenakalan. Ini berpengaruh dalam kehidupannya sehari-hari, di dalam keluarga ataupun saat bersama temannya.
Melansir Winchester Hospital, Minggu (06/03/2022), untuk mengatasi masalah ini, orangtua dapat mengajak buah hati bertemu dengan anak penyandang diabetes lainnya agar mereka dapat berbagi keluh kesah bersama.
Jangan lupa untuk memberitahu guru, sehingga mereka dapat menyadari jika sewaktu-waktu kadar glukosa anak tinggi atau rendah ketika berada di sekolah.
Selain itu, pantau juga kadar glukosa dan asupan makanan anak. Karena, terkadang mereka menyimpang dari aturan yang sudah ditentukan jika tidak diawasi.
Baca Juga: 5 Komplikasi Diabetes Tipe 1 Pada Anak yang Tidak Terkontrol
Source | : | winchesterhospital.org,Diabetes in Control |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar