Ramadan 2022 ini, sepertinya salat berjamaah di mesjid sudah bisa kembali rapat.
Epidemiolog Punya Pendapat Berbeda
Tapi Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman punya pandangan berbeda.
Menurutnya puncak kasus Covid-19 tetap terjadi di akhir Februari 2022.
Hal ini ia sampaikan merespons Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebutkan bahwa DKI telah melewati puncak Omicron.
"Kita akan melihat bahwa (puncak Omicron) ini akan cenderung tetap di akhir Februari atau agak maju sedikit," kata Dicky kepada Kompas.com, Selasa (15/2/2022).
Menurut Dicky, tidak mudah untuk menyatakan sebuah daerah telah melewati puncak kasus Omicron. Hal itu harus didasarkan pada data yang komprehensif.
Baca Juga: 5 Makanan yang Dapat menyebabkan Hidung Tersumbat, Harap Dihindari
Apalagi, kata dia, belajar dari pengalaman beberapa negara, kasus Omicron cenderung fluktuatif. Meski grafiknya terlihat turun, ada kemungkinan angkanya naik lagi.
"Kita harus punya pemahaman bahwa Indonesia dan negara-negara besar ini akan punya ledakan masing-masing daerah itu trennya Omicron akan memiliki puncak yang berbeda. Berbeda dengan ketika Delta yang cenderung bersamaan," ujar dia.(*)
Baca Juga: 4 Kerugian yang Bisa Didapat Jika Bersenggama Saat Menstruasi
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar