Peneliti utama Dr Mary McDermottt, profesor kedokteran di Northwestern University Feinberg School of Medicine menemukan bahwa rasa sakit akan berkurang seiring waktu, dan mereka pada akhirnya akan dapat berjalan tanpa ketidaknyamanan.
Ini bisa membantu orang dengan PAD karena olahraga mendorong pertumbuhan pembuluh darah kecil baru ke otot mereka.
Penelitian awal telah menyarankan bahwa olahraga intensif merangsang jalur biologis tertentu yang mendorong peningkatan aktivitas mitokondria, sumber energi kimia sel.
McDermott berkata, "Untuk orang dengan PAD, latihan mendorong pertumbuhan pembuluh darah kecil baru ke otot mereka."
Baca Juga: 3 Tips Pola Makan Pada Lansia dengan Diabetes, Tetap Boleh Makan Enak!
Baca Juga: Pengobatan Rumahan, Masker Wajah Buatan Sendiri Cocok Untuk Pria
Sesuai hasil penelitian, orang-orang dalam kelompok intensitas tinggi secara signifikan meningkatkan jarak mereka dan bisa berjalan lebih cepat dibandingkan dengan kelompok intensitas rendah atau kontrol.
Pada akhir penelitian, kelompok latihan intensitas tinggi juga mampu meningkatkan lamanya waktu mereka bisa berjalan di atas treadmill.
Ketika otot kram setiap kali berjalan karena penyakit arteri perifer, berolahraga mungkin dapat membantu dalam situasi seperti itu.
Menurut McDermott, ini adalah terapi non-invasif paling efektif yang dapat membantu orang dengan PAD.
"Pasien dengan PAD harus disarankan untuk berjalan dengan kecepatan yang memicu gejala kaki iskemik untuk mendapatkan manfaat. Munculnya nyeri di saat berjalan justru bermanfaat." (*)
Baca Juga: Dari Alpha ke Lambda, Ini Sejarahnya Mengapa Varian Virus Corona Diberi Nama Alfabet Yunani
Baca Juga: Ini Gejala dan Penyebab Infeksi Saluran Kemih Selama Kehamilan Yang Perlu Diketahui
Baca Juga: Seks di Usia Lansia, Beberapa Masalah yang Bisa Jadi Penghalang Bermesraan
Source | : | Journal of American Medical Association |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar