Pemeriksaan tersebut meliputi tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas, dan kadar Hb (hemoglobin).
Pada wanita, kadar hemoglobin yang normal sekitar 12 g/dL. Sementara dikatakan rendah jika hasilnya di bawah 12 g/dL.
Baca Juga: Stunting Berdampak Pada Masa Depan Anak, Inilah 5 Ciri-cirinya
Hasil pemeriksaan kemudian akan dimasukkan ke aplikasi Elsimil atau Elektronik Siap Nikah dan Hamil.
“Setelah semua data diinput, jika ada kerepotan untuk megisi, maka aka nada yang mendampingi seperti tim pendamping keluarga (TPK), bidan, dan yang lainnya,” kata Hasto Wardoyo dikutip dari Kompas.com (11/03/2022).
Hasil dari pemeriksaan ini, sama sekali bukan penentu apakah pasangan bisa menikah atau tidak.
Namun, jika hasilnya kurang baik, maka calon pengantin akan diberikan pendampingan agar anak mereka dapat terhindar dari stunting.
Baca Juga: Orangtua Perlu Tahu, Ini 6 Hal Penyebab Stunting pada Anak-anak
“Kita periksa, kalau hasilnya bagus ya nikah, kalau hasilnya tidka bagus ya nikah juga. Hanya saja yang hasilnya tidak bagus kita kasih pendampingan supaya anaknya sehat,” jelasnya.
Mengetahui kadar hemoglobin atau darah merah seorang wanita sangat penting, karena tanpa disadari anemia dapat mempengaruhi masalah kesehatan yang lainnya.
Melansir sehatnegeriku.kemkes.go.id, (22/02/2021), masalah gizi yang terjadi pada masa remaja dapat meningkatkan risiko melahirkan generasi yang bermasalah dengan gizi.
Jika saat remaja anemia, maka wanita dapat tumbuh dewasa dengan anemia dan menjadi ibu hamil anemia pula.
Nah, anemia ini saat hamil meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah (BBLR) dan anak stunting.
Baca Juga: Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan Anak Stunting dan Bertubuh Pendek
Source | : | Kompas.com,UNICEF |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar