Menurut Pemerintah pun sub varian Omicron BA.2 sudah masuk Indonesia.
Nah, mengenai hal ini Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan angkat bicara, saat pelonggaran sosial mulai dilakukan pemerintah.
Budi Gunawan mengatakan, pemerintah memiliki skenario yang rasional dan selalu berdasarkan ilmu pengetahuan dalam menentukan kebijakan dalam rangka penanganan Covid-19.
Baca Juga: Jaga Mulut, Resep Resep Sehat Nenek 87 Tahun dengan Kondisi Jantung Bak Usia 40 Tahun
Selama ini, strategi PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) berbasis wilayah yang terus dievaluasi berdasarkan kondisi objektif setiap daerah telah memungkinkan Indonesia mengendalikan pandemi sekaligus memungkinkan mesin ekonomi tetap bekerja.
Begitu pula dengan vaksinasi yang terus digencarkan dalam rangka melindungi masyarakat dari penuran Covid-19.
“Percepatan vaksinasi yang sudah dilakukan sejak awal, terbukti berhasil memberikan perlindungan memadai bagi masyarakat sehingga berbagai indikator pandemi kini semakin baik,” kata Budi Gunawan dalam keterangannya (28/3/2022).
Baca Juga: Punya Risiko Besar, 6 Makanan Ini Harus Dihindari Saat Hamil Muda
Mengantisipasi ancaman omicron siluman alias BA.2, pemerintah terus memperluas capaian vaksinasi baik dari sisi kelompok orang maupun wilayah.
“Begitu pun target capaian, harus kita naikkan. Kita tidak ingin kalah cepat. Capaian angka di kelompok rentan, yaitu anak-anak dan lansia kita naikkan, sementara di kelompok umum kita dorong agar vaksinasi tuntas hingga booster,” katanya.
Menurut Budi Gunawan, berdasarkan berbagai data, vaksin yang digunakan di Indonesia terbukti memiliki efikasi yang baik, minimal bisa menekan gejala bila orang tervaksin tetap tertular.
"Jangan mengira vaksin tidak berguna karena masih ada penerima yang terinfeksi. Data menunjukkan, sebagian besar mereka yang telah divaksin dua dosis apalagi tiga dosis (booster) asymptomatic atau hanya mengalami gejala ringan bila terinfeksi. Dan setelah negatif, kekebalan tubuh mereka menjadi sangat baik untuk jangka yang lebih lama," katanya, dilansir dari Tribunnews.com (28/3/2022).
Baca Juga: Suka Mengonsumsi 4 Makanan Ini Bisa Bikin Kulit Rusak, Perlu Dihindari
"Vaksin berhasil mengaktifkan kemampuan belajar sel T dan sel B pada tubuh manusia, sehingga mampu meredam daya-rusaknya,” lanjut Budi Gunawan yang juga merupakan inisiator medical intelligence Indonesia.
Langkah mitigasi lain untuk menghindari terjadinya lonjakan akibat subvarian BA.2, menurut Kepala BIN adalah disiplin protokol kesehatan
“Test dan tracing harus terus dilakukan, ventilasi silang ruangan atau filter udara perlu diperhatikan, dan kebiasaan hidup sehat dengan masker dan cuci tangan harus menjadi etiket sehari-hari," pesannya kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Apakah sudah divaksin hingga boster?
Sudakah mentaati Prokes dengan baik?(*)
Baca Juga: Pengobatan Rumahan dengan Kunyit Untuk Mengatasi Nyeri Lutut
Source | : | Tribunnews-BIN,LIPI-BIN,Detik-BIN |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar