GridHEALTH.id - Son Of Omicron kini sedang menjadi momok menakutkan bagi masyarakat dunia.
Kasus pertama kali Son of Omicron alias Stealth Omicron diketahui berada di Afrika Selatan, tepatnya tanggal 9 Desember 2021 lalu.
Kini disebut sudah masuk Indonesia. "Subvarian BA.2 juga sudah terdeteksi sejak Januari 2020, meskipun ada penemuan Subvarian BA.2 di Indonesia namun tren (kasus) konfirmasi Covid-19 secara umum memperlihatkan penurunan yang secara konsisten," papar Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (15/3/2022).
Siti Nadia Tarmizi pun menyampaikan varian Covid-19 B.1.1.529 Omicron BA.2 atau yang disebut sebagai Son of Omicron 'Omicron siluman' saat ini telah mencapai 363 varian di Indonesia.
Jumlah tersebut didapatkan dari hasil pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) sejak Januari 2022 lalu.
"BA.2 dari Januari itu sudah terdeteksi kurang lebih 363 varian BA.2. Tapi memang jumlahnya masih jauh lebih kecil dibandingkan BA.1.1 maupun BA.1 yang mendominasi distribusi varian Covid-19 khususnya varian Omicron di Indonesia saat ini," kata Nadia.
Sementara itu di hari yang sama, Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengungkapkan varian BA.2 saat ini telah terdeteksi di 19 provinsi.
Sayang Wiku tak merincikan provinsi mana saja yang melaporkan varian tersebut.
"Saat ini varian ini telah terdeteksi di 19 provinsi di Indonesia," ujar Wiku dalam konferensi pers secara daring, Selasa (15/3/2022).
Baca Juga: Susu, Dapat Menyembuhkan Tangan Pecah-pecah Dari Luar dan Dalam
Stealth Omicron ini juga memiliki gejala khas ketika menginfeksi manusia.
Dua yang paling umum menjadi keluhan para pasien penderitanya adalah pusing dan kelelahan.
Masing-masing terjadi pada tahap awal infeksi Stealth Omicron.
Kedua gejala dari Stealth Omicron tersebut akan muncul dalam dua atau tiga hari setelah infeksi virus dan bisa bertahan lebih lama dalam tubuh seseorang.
Tapi Stealth Omicron tidak memiliki kaitan dengan infeksi yang menyerang paru-paru.
Karena itu pula, masyarakat bisa sedikit bernapas lega sebab infeksi Stealth Omicron kemungkinan besar tak akan menyebabkan hilang penciuman atau rasa dan sesak napas.
Berdasarkan catatan dari aplikasi studi Zoe Covid-19, yang sebagian besar meneliti pasien di Inggris, varian dengan nama ilmiah BA.2 ini paling banyak memberi gejala pilek pada pengidapnya.
Sebagai catatan, gejala ini sangat mungkin muncul pada mereka yang sudah mendapatkan vaksinasi.
Source | : | GSIlab-sonofomicron |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar